CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Polemik dualisme kepemimpinan Rektor di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar sempat memanas setelah mantan rektor yang dinonaktifkan Prof. Basri Modding tetap berkantor di Menara UMI.
Bahkan aktivitas pelayanan di kampus tersebut sempat terganggu akibat penyegelan yang dilakukan Prof. Basri Modding.
Namun mediasi oleh Polrestabes Makassar, Basri Modding yang statusnya nonaktif tersebut sepakat untuk meninggalkan menara UMI.
Plt. Rektor UMI Makassar Prof. Sufirman Rahman menegaskan semua aktivitas di UMI kembali normal sejak Kamis (12/10/2023). Termasuk aktivitas perkuliahan.
"Alhamdulillah perkembangan terkini semua aktivitas sudah berjalan normal seperti biasa pintu-pintu yang tadinya di gembok serta spanduk yang menyerukan kepada mahasiswa untuk tidak ada kegiatan perkuliahan semua sudah bersih dan tadi juga saya sudah masuk kantor hari pertama sebagai Rektor," ucap Prof. Sufirman, Jumat (13/10/2023).
Ia menyebut telah mengumpulkan serta mengarahkan civitas kampus untuk kembali beraktivitas sedia kala dengan mengikuti arahan Plt. Rektor dalam menjalankan manejemen yang ada dikampus UMI ini.
"Alhamdulillah para pejabat teknis pejabat administratif itu memahami semuanya dan menyatakan loyal pada institusi loyal pada yayasan yang tentu Plt. Rektor sebagai pemegang mandat dari yayasan," jelasnya.
Para pimpinan maupun staf serta sejumlah civitas pasa tiap fakultas di UMI merasa lega karena aktivitas mulai berjalan normal.
"Saya sudah melakukan roadshow silaturahmi dengan beberapa fakultas, pimpinan fakultas maupun staf merasa lega karena kampus kini terbuka kembali," tuturnya .
Ia juga menghormati proses hukum yang sedang ditempuh mantan rektor.
"Adapun proses hukum yang sedang ditempuh Prof. Basri Modding, sebagai senior saya kita hormati, biarkan berjalan,” tuturnya
Laporan: Ardi Jaho.