CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Makassar Achi Soleman menilai maraknya kasus penemuan bayi di kota ini sebagai peringatan keras bagi orang tua.
Terlebih warga Makassar baru saja dihebohkan dengan kasus penemuan tujuh janin yang disimpan dalam kotak makanan di sebuah kamar indekost di Jl Balangturungan Kelurahan Daya Kecamatan Biringakanaya, Makassar.
Menurut dia, hal tersebut merupakan alarm atau peringatan bagi masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak perempuan agar lebih memperhatikan pergaulan dan lingkungan anak perempuannya agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas.
"Kasus ini membuat kita prihatin sekaligus alarm bersama bahwa begitu banyak kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak (bayi) yang akan merugikan bagi perempuan dan anak (bayi) itu sendiri," ucap Achi Soleman kepada CELEBESMEDIA.ID, Sabtu (11/6/2022).
Sehingga kata, Achi Soleman, hal ini menjadi perhatian DPPPA Kota Makassar karena juga sejalan dengan program jagai anakta.
"Kami berharap bahwa edukasi kepada masyarakat itu lebih maksimal. Pengetahuan untuk fasilitator sebaya bahwa pacaran yang tidak sehat akan berujung kepada dampak buruk bagi perempuan dan anak," tuturnya.
Terkait dengan rentetan kasus penemuan bayi di Makassar. Achi Soleman mengungkapkan pentingnya peran keluarga mengawasi anak.
Faktor yang lainnya, media sosial ikut memicu perilaku yang membuat anak-anak menjadi hedon. Informasi dari luar yang begitu gampang masuk lewat media sosial memungkinkan mereka berprilaku tidak sehat.
"Ini juga memang perlu pendekatan dari orangtua dan perlu pola asuh yang baik dari orangtua maupun dari teman sebayanya untuk sama-sama mengedukasi bahwa ketika pergaulan beresiko (bebas) dan pergaulan tidak sehat maka akan berdampak berupa kerugian untuk perempuan dan anak," katanya.
Selain kasus tujuh janin, penemuan bayi yang diduga hasil hubungan gelap terjadi di dua lokasi yakni Jalan Kotipa, Biringkanaya dan Toddopuli 10, Kecamatan Manggala, Makassar Kamis (9/6/2022).
Kedua bayi itu berjenis kelamin perempuan. Bayi yang ditemukan di Jalan Kotipa, Biringkanaya masih hidup sedangkan di Toddopuli 10 ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di saluran air.
Penemuan bayi tersebut menambah panjang deretan kasus penemuan bayi di Kota Makassar.
Laporan: Darsil Yahya