CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Siapa sangka jika daun kelor yang kecil memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi (PERGIZI) dan Pangan Indonesia Prof. Hardinsyah mengatakan daun kelor memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan, salah satunya adalah membantu mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.
Daun kelor mengandung nutrisi seperti kalsium dan mineral
seperti tembaga, besi, seng (zinc), magnesium, silika dan mangan. Daun kelor
juga bisa menjadi pelembab alami, memiliki kegunaan untuk mengangkat sel kulit
mati dan membersihkan kulit.
“Akhir-akhir ini banyak anjuran untuk membatasi garam, nah
lawannya natrium (garam) ya potasium, jadi kalau kita banyak makan potasium itu
dapat mengendalikan garam dalam tubuh, dan mencegah hipertensi,” kata
Hardinsyah seperti yang dilansir Kantor Berita Nasional, ANTARA, Selasa (5/7/2022).
Kendati demikian, Guru besar Ilmu Gizi Institut Pertanian
Bogor (IPB) tersebut mengingatkan bahwa kelor merupakan makanan sehat untuk
mengontrol tekanan darah namun tidak dapat dijadikan obat bagi penderita
hipertensi.
Selain kandungan mineral yang tinggi, daun kelor juga tinggi
akan serat, vitamin C serta vitamin A yang berguna untuk meningkatkan imunitas
tubuh dan mengendalikan gula darah.
"Vitamin C baik untuk imunitas tubuh, sehingga tidak
mudah terkena penyakit menular seperti flu dan mampu memelihara kesehatan kulit
terutama dalam proses penyembuhan luka sehingga tidak mudah infeksi,"
jelas Hardinsyah.
Hardinsyah kemudian menambahkan kebutuhan asupan vitamin C
harian sudah dapat terpenuhi dengan mengonsumsi 50 gram daun kelor segar.
“Tapi kalau kelor dibuat tepung dengan suhu tinggi, vitamin
c berkurang jauh mungkin tinggal 10 hingga 20 persen saja," kata dia.
Vitamin A yang terkandung dalam daun kelor juga mengandung
antioksidan berupa betakaroten yang berguna untuk menangkal radikal bebas yang
dapat menyebabkan penyakit kanker.
Pohon kelor secara ekologi tergolong mudah tumbuh di daerah
gersang atau kering seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kelor sangat baik untuk mencegah stunting di
daerah-daerah tandus yang sulit untuk tanam sayur dan buah, karena batang kelor
itu bisa tumbuh baik di tanah tandus seperti di NTT," kata Hardinsyah.
Saran penyajian
Hardinsyah menyampaikan bahwa daun kelor dapat diolah
menjadi sup kuah bening atau dimasak menjadi sayur santan (sayur bobor).
Namun Hardinsyah mengingatkan supaya daun kelor tidak
direbus terlalu lama, cukup 5 hingga 10 menit saja, supaya antioksidan dan
vitamin E tidak hilang dan dapat terserap tubuh.
"Kalau diolah dengan cara dimasak tumis cukup lima
menit saja, kelor juga bisa dicacah dan dicampur telor (dijadikan dadar kelor)
sehingga enak untuk dikonsumsi anak-anak dan ibu hamil untuk meningkatkan
asupan kalsium dan protein, "pungkas hardiansyah
(Laporan: Fadhila Rusli)