CELEBESMEDIA.ID, Makassar -Ketua Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Wayang Hadi Kesumo (48) membantah pernyataan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, mengenai aliran sesat yang diajarkan.
Menurutnya, pihak MUI tidak pernah mengkonfirmasi ke pihak yayasan yang didirikan sejak tahun 2019. Ia juga mengaku yayasan yang dipimpinnya yang telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Hanya mengambil gambar, lalu menuliskan kata-kata sesat dengan cara sepihak tanpa klarifikasi dan bertanya," ucapnya kepada CELEBESMEDIA.ID di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Jalan Kampung Butta Ejayya Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa, Senin (2/1/2023).
Ia menambahkan, apabila yayasan ini merupakan aliran sesat tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam pada umumnya, seharusnya MUI yang memiliki pengetahuan bidang Agama, membimbing dan memberikan pembinaan.
"Tidak mesti diviralkan di media sosial, sama halnya dengan mencemarkan nama baik yayasan," ungkapnya.
Kendati demikian, laki-laki kelahiran Solo ini, hanya mengklaim mengenalkan dasar agama, seperti makan yang bersih, mengajarkan pola hidup sehat, hati yang bersih dan pikiran yang bersih. Bukan mengajarkan norma agama.
"Saya tidak berhak mengajarkan Agama, kalau belajar sembayang kan di masjid," ungkapnya.
Pimpinan Yayasan juga menjelaskan bahwa mengenai tentang dugaan tersebar informasi, bahwa adanya larangan salat, baginya itu tidak benar.
“Nah mana buktinya itu saya mengatakan demikian, itukan tuduhan yang tidak berdasar, tidak valid. Berbicara itukan harus ada datanya," tutupnya.
Diberitakan Majelis Ulama Islam (MUI) Sulawesi Selatan membenarkan adanya temuan dugaan aliran sesaat di Kabupaten Gowa.
Sekretaris MUI Sulsel Muammar Bakry mengatakan temuan itu berawal dari informasi masyarakat setempat.
"Setelah dicek, ternyata benar ada aliran sesat tersebut," kata Muammar.
Sementara Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta adanya penyelidikan terkait dugaan aliran seaaat di Kabupaten Gowa.
Ia meminta jajaran Kemenag Sulawesi Selatan untuk melakukan verifikasi lapangan, guna mendapatkan informasi selengkapnya, langsung dari para pihak.
"Verifikasi dan klarifikasi ini penting agar langkah tindak lanjut yang diambil benar-benar berdasarkan informasi yang sebenarnya. Selanjutnya diajak dialog," tegas Menag Yaqut Cholil dalam siaran persnya, Senin (2/1/2022).
Laporan : Rusmawandi Rara