CELEBESMEDIA.ID,
Makassar - Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Sulsel,
Didi Leonardo Manaba, memprediksi jelang Natal dan Tahun Baru 2019, tingkat
keterisian penumpang maskapai penerbangan akan meningkat yang mendorong harga
tiket naik sekitar 10 persen.
"Kenaikan
harga tiket jelang Natal dan Tahun Baru kami sebut dengan 'peak season', yakni
hal yang biasa dan selalu terjadi di tiap tahunnya. Harga tersebut memang
fluktuatif dikeluarkan oleh airlines (maskapai penerbangan) yang tentunya perlu
koordinasi dengan perhubungan,” ujarnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Jumat
(23/11/2018).
Didi
pun menambahkan, jika biasanya di akhir tahun, banyak yang liburan otomatis
pasti jumlahnya akan meningkat.
“Kalau
sudah high season, harganya pasti meningkat dan biasanya 10-15 persen dari
kondisi normal. Namun di tahun ini diprediksi hanya sekitar 5-10 persen,"
tambahnya.
Dia
menjelaskan, prediksi untuk tahun ini mengalami penurunan dikarenakan beberapa
pertimbangan. Salah satunya adalah dampak dari jatuhnya pesawat milik Lion Air
di Perairan Kerawang, akhir Oktober lalu.
Keselamatan
dan pelayanan adalah faktor yang sangat penting untuk diutamakan oleh maskapai.
Dalam pelayanan, ia meminta maskapai untuk menjalankan prosedur untuk
meminimalkan keterlambatan penerbangan, sehingga tidak merugikan konsumen yang
sudah memesan tiket.
"Kita
berharap maskapai tidak hanya memikirkan untung, tapi juga pelayanannya
terutama jangan lagi ada keterlambatan waktu karena itu berpengaruh,"
tutupnya.