CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Niat baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menghadirkan ruang publik yang nyaman di kawasan CPI bagi warga nyatanya belum juga terealisasi.
Fisik bangunan memang ada. Dari 157,23 hektare lahan Center Poin of Indonesia, ada sekitar 30 hektare lebih yang dibangun menjadi ruang publik dan ruang terbuka hijau.
Namanya ruang publik tentu diperuntukkan bagi warga. Tetapi “nyaman”?, belum tentu semua warga merasakannya. Meski semua fasilitas termasuk parkir, namun masih banyak warga yang merasa tidak nyaman.
Kondisi ruang publik yang seakan terbengkalai menjadi penyebab kurang nyamannya pengunjung berlama-lama di sana.
Penerangan minim, rumput yang sudah tinggi hingga sampah yang berserakan menjadi problem yang banyak dikeluhkan warga.
"Dulunya, jembatan ini (Tongkonan) ramai ji dikunjungi untuk olahraga dan ambil gambar, tapi sekarang kurang mi orang kesini, karena tidak terawat. Lampunya mati, sampah juga dimana-mana, jadi tidak nyaman ditempati, paling sekedar dilewati ji orang kalo ke sini," jelas Murdiono saat diwawancarai tim CELEBESMEDIA, Senin (5/6/2023).
Menjawab keluhan warga, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sulsel, Andi Darmawan Bintang mengakui lahan yang dikelola pemerintah di kawasan CPI terlihat terbengkalai karena masih banyak bangunan yang belum rampung.
“Memang belum selesai seluruhnya. Kita push untuk selesai masjid (99 kubah) pada bulan Agustus. Begitu pulaTaman Andalan dan jika bangunannya semua sudah selesai kita akan merambah ke penambahan perluas penerangannya,” jelasnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Jumat (16/6/2023).
Sedangkan problem kebersihan yang tidak terjaga Kadis PSDA dan Tata Ruang yang juga menjabat sebagai PJ Sekretaris Provinsi Sulsel tersebut memastikan kebersihan di kawasan itu menjadi tanggung jawab masing – masing pengelola.
“Untuk kebersihan masing-masing punya pengelola. Misalnya untuk Wisma Negara di Biro Hukum (Pemprov Sulsel), kalau Masjid 99 Kubah masih melekat di kita (Dinas PSDA dan Tata Ruang Sulsel) karena belum diserahkan. Begit juga dengan Taman Andalan akan diserahkan ke pihak pengelola,” jelasnya.
Pemprov Sulsel, kata Andi Darmawan Bintang tetap berupaya mewujudukan agar ruang publik di kawasan CPI benar – benar memberikan kenyamanan bagi warga.
“Kita target rampungkan semuanya akhir tahun ini (2023),” tegas Andi Darmawan Bintang.
"(Semuanya rampung termasuk penerangan) malah kita berharap lebih dari (yang dikelola swasta," sambungnya.
Sejatinya, pemerintah menjunjung tinggi falsafah bugis makassar yang telah diwariskan leluhur yang menggambarkan nilai sebuah janji.
Siri'na tumabuttaya niaki ri Pammarentana, Pa'rupanna gauka niaki ritumajaiya. (Harga diri masyarakat ada pada pemerintah / pemimpi. Perilaku (baik/buruk) seseorang akan berdampak kepada masyarakat).
Tim Redaksi CELEBESMEDIA.ID