CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perhatian publik terhadap Fuji sayangnya tidak selalu bersifat positif.
Di antara berbagai komentar negatif yang muncul belakangan ini, gadis berusia 21 tahun tersebut dianggap memiliki "aura magrib".
Julukan "aura magrib" diberikan kepada Fuji sejak video lama dirinya beredar bulan lalu.
Dalam video tersebut, Fuji yang berambut pendek terekam berjoget dengan seorang pria.
Banyak netizen membandingkan penampilan Fuji dengan Jeje Slebew. "Jelas aura maghrib banget," tulis salah satu pengguna.
Namun, ada juga yang membela Fuji dengan mengatakan bahwa kulitnya termasuk kuning langsat.
Istilah Aura Maghrib ini digunakan di dunia maya untuk menghina orang yang berkulit gelap.
Ungkapan ini telah memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak yang melihatnya sebagai tindakan rasisme dan body shaming.
Makna Kata Magrib
Kata "magrib" berasal dari kata kerja Arab "gharaba," yang terdiri dari tiga huruf: ghayn, rah, dan bah. Artinya, menjauh atau menghilang.
Dari kata dasar ini, banyak kata lain diturunkan yang memiliki arti serupa, tergantung pada ejaan dan konteks penggunaannya.
Magrib adalah salah satu dari kata-kata tersebut yang berarti tempat, waktu, dan arah terbenamnya matahari di cakrawala.
Ghuroob, yang juga berasal dari ketiga huruf Arab tersebut, dalam bahasa sehari-hari berarti matahari terbenam, namun secara khusus merujuk pada proses terbenamnya matahari saat magrib.
Maghrib merupakan waktu yang penting dalam Islam. Saat itulah salat Maghrib, salat keempat dari lima salat wajib, dan salat terpendek kedua, dilakukan.
Ini juga merupakan waktu bagi umat yang berpuasa untuk berbuka.
Ada ungkapan dalam bahasa Arab, "Fe mashariqy al arthi wa magharibiha," yang dapat diterjemahkan secara bebas menjadi, "Di seluruh tempat matahari terbit dan terbenam di dunia."
Ungkapan ini menunjukkan pentingnya matahari terbit dan terbenam sebagai waktu yang mencakup urusan-urusan penting.***