CELEBESMEDIA.ID, Jakarta – PSSI terus mematangkan penggunakan Video Assistant Referee (VAR) untuk kompetisi Liga 1. Sebelumnya, dalam rapat Komite Eksekutif akhir Mei 2019 lalu, PSSI sudah memutuskan untuk menggunakan VAR pada Liga 1.
Mengenai penggunaan VAR, PSSI telah meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi untuk membuat kajian dari sisi anggaran dan insfrastruktur. Sementara itu, PSSI telah mengajukan penggunaan VAR kepada FIFA dan prosesnya akan dimulai dengan penyusunan timeline untuk pelatihan dari FIFA bagi para wasit.
“PSSI sudah membuka pembicaraan dengan provider atau penyedia teknologi VAR,” kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria seperti dilansir dari situs resmi PSSI.
Ditambahkan, untuk penggunaan VAR, harus melewati protokol yang telah diatur oleh FIFA. Ratu Tisha menambahkan, PSSI akan menjalani semua tahapan yang dimulai Senin (17/6/2019).
Untuk menggunakan VAR, minimum ada tiga operator yang terdiri dari dua wasit yang telah tersertifikasi training dan satu operator yang juga telah tersertifikasi . Selain itu ada empat orang wasit serta asisten di lapangan yang telah melewati training.
VAR merupakan metode baru yang pertama kali diimplemantasikan FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Dalam penerapannya, tidak semua pelanggaran memerlukan bantuan VAR. Kalau wasit merasa pelanggaran yang terjadi sudah dianggap jelas dan yakin dengan keputusan yang diambilnya, VAR tidak diperlukan lagi.
Teknologi ini digunakan manakala wasit merasa ada kejanggalan dalam pengambilan keputusannya. Wasit kemudian berkomunikasi melalui sistem cek ke VAR. Setelah itu baru ditampilkan tayangan ulang VAR. Bukan permintaan pemain atau tim, tapi langsung keputusan wasit.(*)