CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Puncak kesibukan panitia
mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan
dan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar, diwarnai guncangan di tubuh Badan
Pengurus Pusat dan menjadi perbincangan di kalangan warganya.
Pasalnya, Saleh Mude yang masih tercatat pengurus BPP KKSS
sebagai wakil sekjen, menulis by line di salah satu media online tentang
kepemimpinan Ketum dan penggunaan dana Gemiliar himpunan warga.
Intinya, Saleh menilai dana miliaran rupiah itu tidak
terkelola dengan baik, dan mencium "bau amis" penggunaan dana
tersebut jika tidak dipublikasikan jauh hari sebelum Mubes.
Tulisan tersebut mengundang reaksi warga dan menanggapinya
dengan pro-kontra. Ada yang menilai Saleh tidak pantas menulis seperti itu.
Jika Saleh yang sudah lama tidak aktif dalam kepengurusan karena sedang belajar
di Amerika Serikat merasa ada yang kurang jelas dapat berkomunikasi dan
berkoordinasi langsung dengan siapa pun.
Ada juga menyatakan tidak perlu khawatir soal dana tersebut
karena pengurus pasti mempertanggungjawabkannya dalam laporan pengurus pada
saat Mubes. Ada mekanismenya.
Ada pula yang langsung membagikan foto penyerahan Laporan
Pertanggung Jawaban BPP KKSS kepada perwakilan Kantor Akuntan Publik S. Mannan,
Ardiansyah & Rekan untuk dilakukan audit, untuk menunjukkan bahwa LPJ
pengurus yang akan disampaikan dalam Mubes nanti, kredibel dan akuntabel karena
diaudit oleh auditor akuntan publik.
Tulisan Saleh itu memicu kemarahan Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna
karena tidak dikonfirmasi dan diverifikasi kepadanya. Ia tidak menerima isi
tulisan Saleh yang dinilainya fitnah.
Karena itu, ia pun melayangkan somasi melalui pengacaranya
dan menyatakan tidak mengakui Saleh Mude sebagai wakil sekjen.
Dalam respon yang disebutnya Somasi kepada Saleh Mude selaku
penulis dan penyebar berita, Muchlis menjelaskan bahwa Yayasan Gemiliar
didirikan untuk bantuan korban bencana dan pendidikan. Program yang berjalan
selama ini adalah bantuan bencana. "Setiap ada bencana nasional langsung
kita turunkan dana bantuan awal Rp 25 juta," katanya.
Ada pun program bantuan pendidikan belum dijalankan karena
belum ada kesepakatan mengenai pendidikan mana yang akan dibantu. Terlalu banyak
permintaan bantuan beasiswa.
"Misalnya Saleh Mude, Yayasan Darul Mukhlisin beasiswa
ke Al Azhar Kairo pernah mengajukan bantuan tapi tidak ada yang dipenuhi untuk
menghindari penyimpangan," ujarnya.
Muchlis menegaskan, Dana Gemiliar utuh di Rekening Bank
Sulselbar. Pengeluarannya hanya untuk bencana nasional dan telah diaudit
(audited).
"Somasi kepada penulis dan penyebar berita 1× 24 jam
meluruskan berita/finah tersebut dan meminta maaf. Saya kuasakan Lembaga Hukum
Amanagappa laporkan ke polisi mengenai unsur kriminalnya. Saya Muchlis Patahna
sebagai Ketum KKSS tidak mengakui Saleh Mude sebagai Wakil Sekjend KKSS
berkaitan dengan berita (tulisan) tersebut," ujar Muchlis.