CELEBESMEDIA, Makassar - Berpuasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Diantaranya dapat menstabilkan kadar tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga sebagai anti oksidan dan anti peradangan.
Namun bagi orang yang sakit, hamil atau pun menyusui perlu mengkonsultasikan kondisi kesehatannya ke dokter sebelum berpuasa.
Praktisi Kesehatan Masyarakat sekaligus staf di bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Ngabila Salama, MKM mengatakan ada beberapa hal yang penting diketahui saat akan berpuasa Ramadan khususnya bagi ibu hamil, menyusui mau pun orang sakit yang merasa mampu untuk berpuasa.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan berpuasa di bulan Ramadan menurut
Praktisi Kesehatan Masyarakat sekaligus staf di bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Ngabila Salama, mengutip Antara, Jumat (8/3).
1. Sahurlah sesuai waktu yang disarankan
Ngabila menyampaikan, waktu sahur disarankan sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka.
Ia menyebut, tak jarang masyarakat melakukan sahur pada dini hari karena ingin beristirahat dan bekerja esok hari.
Hal ini menyebabkan waktu puasa dijalani lebih lama ketimbang waktu sahur sebelum ibadah shalat subuh.
"Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam," katanya.
2. Pilih makanan dan minuman dengan kadar gula rendah
Saat berbuka disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat dengan kadar gula yang terkontrol.
Adapun beberapa jenis makanan yang perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya antara lain gorengan, minuman manis berpengawet, hingga air soda.
3. Berbuka dan sahur dengan makanan sehat
Makanan dan minuman yang dianjurkan adalah sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, nasi putih, lauk pauk, sayur, buah-buahan dan cukup minum air putih sebanyak 2 liter per hari.
"Batasi gula, garam, dan lemak. Konsepnya harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lain-lainnya," katanya.
4. Tetap Berolahraga ringan
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menambahkan, masyarakat diimbau untuk tetap melakukan aktivitas fisik atau berolahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Aktivitas ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki selama 20 hingga 30 menit atau sekitar 6.000 langkah per hari.
Selain itu, masyarakat terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat baik kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
"Kita harus tetap semangat menjalani aktivitas sehari-sehari tanpa merasa lemas. Sehingga bisa fokus beribadah di bulan Ramadhan," pungkas dia.