CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai berdampak pada pendapatan supir angkot atau Pete-pete di Kota Makassar.
Seperti yang dirasakan oleh, Andi Djamaluddin yang sehari hari mengemudikan angkot trayek Antang-Sentral.
Dirinya secara tegas menolak kenaikan BBM bersubsidi. Sebab menurutnya harga BBM belum naik saja penumpang sudah sepi. Apalagi kalau harga BBM sudah naik seperti saat ini.
"Jujur klau kita ditanya (soal kenaikan harga BBM) pasti kita tidak setuju. Belum naik (harga) BBM penumpang sudah kurang. Apalagi ini naik BBM pasti tambah paccei penumpanga," ucapnya kepada CELEBESMEDIA.ID di jalan Urip Sumoharjo, Selasa (6/9/2022).
Andi Djamaluddin mengungkapkan sebelum harga BBM naik. Satu orang penumpang tarifnya Rp7 ribu bahkan kadang ada yang bayar cuman Rp5 ribu.
Sehingga beruntung jika dirinya dalam sehari membawa pulang uang Rp100 ribu. Ia mengaku biasanya hanya membawa pulang uang sebesar Rp70 ribu.
"Tiap hari pendapatan kita tidak tentu, biasanya kalau dapat 100 perhari sudah lumayan,bahkan kadang kita mines. Beli bensin (pertalite) Rp90 ribu untuk 3 kali res (Pulang-pergi) kita cuman dapat Rp70 ribu," ujarnya.
Olehnya itu, Pria 41 tahun ini mengaku mendukung aksi mahasiswa atau pun elemen masyarakat menolak kenaikan BBM bersubsidi. Bahkan ia menuturkan tak masalah jika harus terjebak macet hingga berjam-jam di jalan.
"Kami supir Pete-pete mendukung, biar lagi hari-hari demo karena kita pikir bukan cuman kita yang terkena macet tapi banyak orang. intinya kita juga tolak kenaikan BBM," ungkapnya.
"Bahkan kita senang kalau mahasiswa turun demo karena dia perjuangankan kita ini," sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dg Basri (50) supir angkot trayek Maros-Daya. Dirinya juga mengungkapkan sangat keberatan dengan naiknya harga BBM. Ia juga mendukung aksi mahasiswa yabg turun ke jalan menyuarakan penolakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
"Tambah susah maki dapat penumpang kasian. Jadi saya dukung ini mahasiswa demo (tolak kenaikan BBM). Cuman yang kami khawatirkan kalau demo baru tutup jalan terus bentrok baru mobilta terjebak nanti kena juga lemparan batu, " tandasnya.
Laporan : Darsil Yahya