CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Banjir yang melanda Kota
Enrekang dan daerah bantaran Sungai Saddang dan Sungai Mata Allo mulai surut,
Selasa (30/4/2019) pagi.
Sebelumnya, air Sungai Saddang dan Mata Allo meluap Minggu
(28/4/2019) malam. Enrekang yang menjadi daerah pertemuan dua sungai besar,
Sungai Mata Allo dan Sungai Saddang, terendam banjir luapan air dari dua sungai
itu.
Setelah sempat surut, air kembali merendam pemukiman warga
Senin (29/4/2019) malam kemarin. Bahkan, dini hari tadi, Selasa (30/4/2019), debit
air di Sungai Saddang kembali tinggi dan meluber ke pemukiman warga akibat
intensitas hujan yang masih tinggi, termasuk air kiriman dari Toraja.
Namun, tadi pagi air mulai surut dan menyisakan pemandangan
yang memilukan. Beberapa fasilitas mengalami kerusakan akibat dihantam banjir.
Perumahan Kukku menjadi lokasi yang paling parah direndam
banjir. Bahkan, air menggenangi rumah warga hingga atap. Selain merusak rumah
rumah warga, jalan di pemukiman tersebut juga rusak.
Dari laporan BPBD Kabupaten Enrekang, banjir pada Senin
(29/4/2019) pukul 02.00 Wita melanda Kecamatan Enrekang, khususnya di Kelurahan
Ujung Pandang, merendam 565 unit rumah yang dihuni 845 kepala keluarga (KK).
Komandan Tim (Dantim) SAR Enrekang, Dadang, mengatakan bahwa
di tempat ini, ada 80 orang yang dievakuasi.
Sementara banjir pada Senin sore melanda Lingkungan Kukku,
Kelurahan Lewaja, Kecamatan Enrekang, merendam 125 unit rumah. Korban yang
terdampak 140 KK. Akibat banjir, sebanyak 200 orang dievakuasi.
Beberapa warga yang sebelumnya mengungsi semalam
mulai kembali ke pemukiman masing-masing tadi pagi untuk melihat kondisi rumah
yang ditinggalkan.