CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Liabilitas merujuk pada tanggungan kewajiban yang harus diselesaikan pada jangka waktu tertentu.
Biasanya, liabilitas diukur dalam bentuk uang, tetapi juga bisa berupa layanan atau barang.
Dalam buku berjudul "Angka di Neraca dan Maknanya" yang ditulis oleh Muhtar Yahya, dijelaskan bahwa liabilitas adalah utang perusahaan pada saat ini yang muncul dari peristiwa di masa lampau.
Pelunasan utang ini diharapkan menghasilkan aliran keluar dari sumber daya perusahaan untuk mencapai manfaat ekonomi.
Secara sederhana, liabilitas dapat diartikan sebagai tanggungan yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain guna memperoleh nilai ekonomi.
Dalam dunia akuntansi, liabilitas menjadi salah satu komponen persamaan dasar akuntansi: Aset = Liabilitas + Ekuitas.
Menurut Kerangka Dasar Pengukuran dan Pengungkapan Laporan Keuangan (KDP2LK), liabilitas adalah utang entitas pada saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu.
Penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan aliran kas keluar dari sumber daya entitas yang memiliki manfaat ekonomi.
Perbedaan antara Liabilitas dan Ekuitas terletak pada laporan posisi keuangan (neraca). Neraca akan mencantumkan aset, liabilitas, dan ekuitas.
Jika liabilitas adalah kewajiban yang perusahaan harus bayarkan kepada pihak lain untuk mendapatkan nilai ekonomi, ekuitas memiliki arti yang berbeda.
Dalam "Teori Akuntansi", ekuitas diartikan sebagai hak tersisa atas aset perusahaan setelah mengurangi semua kewajiban.
Dalam hal ini, ekuitas adalah jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan setelah semua aset dicairkan dan semua utang perusahaan terbayarkan.
Keberadaan liabilitas dalam perusahaan dapat dijadikan ukuran kesehatan finansial perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, pencatatan liabilitas harus dilakukan dengan terperinci dan terstruktur.***