CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hasil pantauan Hilal Badan Hisab Rukyat Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hilal tidak teramati di wilayah Sulawesi Selatan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel, H Ali Yafid.
"Dari pengamatan BMKG itu tidak terlihat, ada 18 menit yang digunakan untuk melihat Hilal namun tidak terlihat sama sekali," ujar Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Kelompok Kerja Geofisika BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni.
Ia mengungkapkan pengamatan dilakukan tim nya selama 18 menit, terhitung dari pukul 18.21 WITA hingga 18.39 WITA, selama pengamatan berlangsung, dirinya mengaku tak mampu mengamati Hilal sama sekali di Makassar.
"Kita menghasilkan pengamatan selama 18 menit, dari 18.21 ke 18.39 maka itu masa pengamatan dan ternyata setelah diamati karena mungkin agak rendah dan efek cahaya matahari sehingga tidak teramati di Kota Makassar, tapi di kota lain kita berharap di aceh bisa menyaksikan Hilal, " Ujar Jamroni.
Untuk diketahui, berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura) posisi hilal yang memenuhi kriteria untuk penentuan 1 Ramadan ialah di angka 3 derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.
Saat ini, penentuan 1 Ramadan akan dipusatkan pada sidang isbat yang akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar di Jakarta.
Seluruh data yang diperoleh dari hasil pemantauan di 128 daerah di Indonesia akan di kirimkan ke pusat untuk dijadikan pertimbangan penentuan 1 Ramadan.
Laporan: Riski