CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Gran Eterno menjadi salah satu opsi lokasi pembangunan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Lahan bekas pegudangan seluas 5 hektare ini terletak di Jl Ir Sutami, Tamala'lang, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Namun sebagian besar warga sekitar lokasi tersebut menolak pembangunan proyek PSEL di lokasi tersebut.
Salah seorang warga Tamalanrea yang rumahnya tepat bersebelahan dengan Gran Eterno membenarkan warga yang menentang pembangunan PSEL lebih banyak dibandkng warga yang setuju.
"Banyak warga yang menolak. Sekitar 90% warga yang menolak (pembangunan proyek PSEL), jadi yang setuju mungkin sekitar 10% saja," ucap Warga Tamalanrea, Sakir.
Warga yang menolak pembangunan PSEL di Gran Eterno khawatir akan dampak negatif yang akan ditimbulkan, diantaranya seperti pencemaran lingkungan akibat limbah proyek hingga macet karena tentunya mobil sampah akan lalu lalang di area tersebut.
"Alasan warga yang menolak itu banyak, karena sampah itu mengganggu, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan, bagaimana kalau sudah terlanjur dibangun itu proyek dan ternyata menimbulkan dampak buruk? siapa yang akan bertanggung jawab?," jelasnya.
Meski demikian tetap ada warga yang setuju meski jumlah yang pro dengan pembangunan proyek itu lebih sedikit.
"Sementara warga yang setuju menilai bahwa kita coba saja dulu, siapa tau itu ada manfaatnya, bahkan lebih besar manfaatnya dari pada dampak buruknya," jelasnya.
Selain di Gran Eterno, Kecamatan Tamalanrea, ada dua lokasi lain yang menjadi opsi pembangunan proyek PSEL yakni di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar. Lokasi lainnya direncanakan di Jl Kapasa Raya, Kecamatan Biringkanaya.
Laporan : Riski