CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tidak asing bagi pengguna media sosial mendengar kata "rungkad."
Kata "rungkad" telah menyebar di masyarakat Indonesia berkat lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi dangdut terkenal, Happy Asmara.
Terutama di kalangan generasi muda, kata "rungkad" sering digunakan di platform media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari.
Meski demikian, masih banyak yang belum mengetahui arti sebenarnya dari kata "rungkad" ini.
Secara harfiah, "rungkad" bermakna runtuh, tumbang, hancur lebur, atau roboh. Asal usul kata ini berasal dari bahasa Sunda.
Selain makna harfiahnya, "rungkad" juga bisa merujuk pada suatu keadaan yang tidak menguntungkan, terpuruk, atau menghadapi cobaan.
Oleh karena itu, penggunaan kata "rungkad" dapat diaplikasikan dalam dua konteks tersebut.
Contoh Penggunaan Kata "Rungkad" Ketika digunakan, "rungkad" sering dikaitkan dengan kondisi seseorang yang sedang mengalami kekacauan atau kesulitan.
Misalnya, frasa "Dia diputuskan oleh pacarnya, langsung rungkad" mengindikasikan bahwa orang tersebut sedang merasa kacau akibat putus cinta.
Atau dalam kalimat "Kasihan, usahanya rungkad" menggambarkan bahwa usahanya sedang mengalami kegagalan atau kekacauan.
Dalam lirik lagu milik Happy Asmara yang berbunyi "Rungkad entek-entekan, kelangan kowe sing paling tak sayang," frasa ini memiliki makna "hancur sebegitu hancurnya, kehilangan kamu yang sangat ku cintai."
Contoh lain penggunaan "rungkad" adalah dalam kalimat "Tangkal kalapa eta rungkad kabawa angin," yang dapat diterjemahkan sebagai "Pohon kelapa itu tumbang diterpa angin."
Kata "rungkad" yang kini viral memang memiliki makna yang kaya dalam bahasa Sunda, mencakup aspek harfiah serta pengartian terkait keadaan sulit atau terpuruk.***