CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pramuka penegak, pada dasarnya, terdiri dari dua kata, yaitu "pramuka" dan "penegak."
Istilah "penegak" sendiri berasal dari kata dasar "tegak," yang menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) berarti berdiri dan diberi imbuhan "pe-" yang memiliki makna "menjadi."
Pramuka penegak merupakan golongan dalam pramuka untuk mereka yang berusia antara 16 hingga 20 tahun.
Salah satu persyaratan untuk menjadi pramuka penegak adalah melewati masa yang dikenal sebagai 'tamu ambalan.'
Selama menjadi tamu ambalan, calon pramuka penegak wajib mengikuti serangkaian acara dalam ambalan sebelum akhirnya dilantik dalam sebuah upacara penerimaan tamu ambalan.
Masa latihan bakti dan masa persiapan pengabdian ini kemudian diikuti dengan masa penerapan hasil latihan.
Sehingga, pramuka penegak dianggap sebagai kader yang telah dipersiapkan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dalam pola kaderisasi atau pembinaan, terdapat dua tingkatan dalam Pramuka Penegak, yaitu pramuka penegak bantara dan pramuka penegak laksana.
1. Pramuka Penegak Bantara
Pramuka penegak bantara adalah seseorang yang dianggap telah sadar akan dirinya, menyadari fungsinya sebagai bagian dari masyarakat, dan mampu menjadi bagian dari perubahan positif dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan konsep dasar pramuka itu sendiri.
2. Pramuka Penegak Laksana
Pramuka penegak laksana adalah individu yang mampu mewujudkan jati dirinya sebagai seorang pramuka, sehingga ia dapat mengaplikasikan semua potensinya untuk menciptakan perubahan positif.
Pramuka penegak laksana diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dengan berkreasi dalam menyelesaikan permasalahan kompleks dalam masyarakat.***