CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kasus sindikat uang palsu di Kampus 2 UIN Alauddin Makassar yang terkuak ke publik belum lama ini menyita perhatian khalayah ramai.
Sejumlah warga pun dibuat was-was dengan peredaran uang palsu tersebut yang diduga telah beredar dari Gowa, Wajo, hingga Mamuju Sulawesi Barat.
Namun, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel mengatakan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan dan menarik seluruh uang palsu yang beredar, sehingga warga tidak perlu khawatir akan beredarnya uang palsu tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (Sulsel), Rizki Ernadi Wimanda mengungkapkan bahwa uang palsu tidak bisa 100 persen meniru uang asli.
Pasalnya kata Rizki Ernadi, dalam satu lembar uang kertas asli yang resmi, terdapat 11 fitur keamanan yang sulit untuk di palsukan. Fitur-fitur keamanan rupiah ini dapat dipastikan dengan kasat mata menggunakan metode 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang)
Berikut 11 fitur keamanan uang Rupiah asli menurut Rezki Ernadi ya
1. Benang Pengaman
Terdapat benang pengaman yang persis seperti anyaman pada uang pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 benang pengamannya didesain khusus dapat berubah warna jika dilihat dari arah yang berbeda.
2. Tanda Air (Watermark)
Terdapat tanda air berupa gambar pahlawan Indonesia yang ada pada semua pecahan mata uang rupiah.
3. Electrotype
Logo Bank Indonesia dalam ornamen tertentu akan terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.
4. Cetakan Kasar (Intaglio)
Teknik cetakan Intaglio ini menghasilkan cetakan yang bertekstur atau kasar, biasa digunakan untuk mencetak gambar utama pada uang kertas dan hologram uang kertas. Uang palsu biasanya sulit meniru tekstur uang asli ini, biasanya uang palsu bisa jadi tekstur nya lebih halus bahkan lebih kasar dan sangat berbeda ketika di raba.
5. Rectoverso (gambar saling isi)
Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawang ke arah cahaya.
6. Multi Colour Latten Image
Terdapat gambar tersembunyi multiwarna berupa angka yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Pada pecahan Rp 100.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp100.
Sementara Pada pecahan Rp50.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan biru pada angka Rp50, dan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp20.
Lalu, pada pecahan Rp 10.000 terdapat kombinasi warna ungu, biru, dan kuning pada angka Rp10.
Multi Colour Lattent Image ini menjadi salah satu fitur keamanan uang asli yang paling sulit ditiru menurut Rizki Ernadi saat menghadiri konferensi pers.
7. Lanten Image (Gambar tersembunyi)
Pada bagian depan, untuk pecahan Rp20.000, terdapat tulisan ‘BI’ dalam bingkai persegi panjang yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Kemudian pada pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 terdapat angka 5, 2, dan 1 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Kemudian pada bagian belakang, terdapat angka nominal Rp100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.
8. Blind Code (Kode khusus tuna netra)
Terdapat berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar apabila diraba. Blind code ini kata Rezki Ernadi juga menjadi salah satu fitur yang paling sulit ditiru, pasalnya Blind Code ini memang dirancang khusus untuk tuna netra agar dapat mengenali pecahan uang rupiah dengan mudah.
9. Colour Shifting (Tinta berubah warna)
Gambar perisai yang di dalamnya berisi logo Bank Indonesia akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 terdapat perubahan warna dari merah kemerahan menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20.000 terjadi perubahan warna dari hijau menjadi ungu.
10. Ultra Violet Fitur
Hasil cetak akan memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet.
11. Micro Text
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar, sehingga fitur ini sulit untuk dipalsukan.
Laporan : Riski