CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Usai Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, sejumlah komoditas pangan bukannya turun harga justru kian meroket.
Pantauan tim CELEBESMEDIA di salah satu pasar tradisional,Pasar Pa'baeng-baeng Makassar, (18/4) tampak sejumlah pangan harganya kini meroket seperti bawang merah, bawang putih dan tomat.
Saat ini, harga bawang merah di pasar tersebut, per kilogramnya menyentuh angka Rp70.000 untuk yang berasal dari Bima. Biasanya bawang merah jenis ini, kata salah satu pedagang, Fandi, hanya berkisar diangka Rp50.000.
Namun kata dia, pasca lebaran justru harganya melonjak hingga 20% dari harga normal.
Adapun untuk jenis Bawang Merah yang berasal dari Bantaeng, perkilogramnya kini harganya bertengger diangka Rp45.000 dari harga normal yang biasanya berada diangka Rp25.000 kata Fandi, artinya mengalami kenaikan harga hingga 80% dari harga normal.
"Kalau di kita kan ada 2 jenis bawang merahnya ada dari Bima sama Bantaeng, kalau yang dari Bima sekarang itu harganya Rp70.000 biasanya cuman Rp50.000, kalau yang dari Bantaeng ini sekarang harganya Rp45.000 biasanya cuman Rp25.000, " Ungkap salah satu pedagang di Pasar Pa'baeng-baeng Makassar, Fandi.
Sedangkan untuk bawang putih harga perkilogramnya, kini dibanderol dengan harga Rp40.000, yang biasanya hanya bertengger diangka Rp28.000 - Rp30.000, mengalami kenaikan sekitar 33%-34% dari harga normal atau naik Rp10.000.
Selain dunia perbawangan yang adu jotos harga, yang tak kalah mengerikan yaitu harga tomat yang bagaikan gelombang setelah mengalami turun harga, tak lama setelahnya kembali meroket.
Kini harga tomat di pasar tradisional, perkilogramnya di banderol mulai dari harga Rp24.000 hingga Rp26.000, bahkan beberapa pedagang sudah ada yang memasang harga diangka Rp30.000 per kilogramnya.
Harga tomat dinilai pedagang paling mengejutkan diantara harga pangan lainnya, pasalnya harga normal tomat itu hanya berada di kisaran harga Rp10.000, tapi kini meroket bahkan hingga 300% dari harga normal.
"Banyak yang naik harga, tapi memang sekarang yang paling eksis itu tomat, karena naik sekali, banyak pelanggan ku yang kaget, kemudian harga bawang juga naik," ucap Fandi.
Adapun untuk harga 3 jenis telur sendiri yaitu telur ayam ras, telur ayam kampung dan telur bebek terpantau normal kata salah satu pendagang telur asal Sidrap, Fitriani.
Untuk harga telur ayam ras sendiri, per rak nya paling murah dibanderol dengan harga Rp55.000 dan Rp55.000 sedangkan harga paling tinggi kini berada di angka Rp60.000.
Untuk telur ayam kampung, per-rak nya kini dibanderol di harga Rp85.000 hingga Rp90.000, angka ini kata Fitriani terbilang normal, karena sebelumnya kata ia, harga telur jenis ayam kampung pernah menyentuh angka Rp100.000.
Adapun untuk telur bebek kini dibanderol di harga Rp85.000 untuk per-rak nya, terbilang normal kata Fitriani, karena sebelumnya pernah menyentuh angka Rp100.000 bersama telur jenis Ayam kampung.
Kenaikan harga pangan ini menurut salah satu pembeli, Hj Darlina, berbondong-bondong terjadi setelah lebaran idul fitri.
"Harga naik ini pas pas setelah lebaran, dikira mau turun harga, eh ternyata semakin naik harganya, jadi biasanya kita beli banyak sekarang secukupnya, karena mahal," keluh Hj Darlina.
Laporan : Riski