Penulis: Andi Suruji
Apa yang terbayang kalau mati lampu berjam-jam? Apa yang
dapat kita lakukan dalam kondisi listrik padam dalam waktu lama? Apalagi kalau
gelap menyergap seluruh kota. Rasanya otak buntu.
Anak muda jaman now mengatakan, "Kelar hidup
loe...!" Istilah itu tepat. Rasanya ruang gerak kita terbatas. Dunia
seolah menjadi sempit.
Itulah gambaran betapa kita sudah semakin tergantung pada
listrik. Begitu listrik padam, apalagi dalam waktu lama, seolah kiamat dunia
ini.
Kalau sekadar untuk penerangan, listrik masih bisalah
digantikan dengan menyalakan lilin. Anda punya bayi dan punya mobil, bisalah
bawa bayi ke mobil dan nyalakan pendingin udara mobil.
Tetapi untuk menonton TV atau mendengarkan radio, listrik takkan
tergantikan. Bahkan sekadar memasak air untuk membuat kopi pun tidak bisa,
kalau kompor gas yang ada di rumah Anda memakai listrik sebagai pemantiknya.
Nah, coba bayangkan baterai gadget Anda sudah habis
dayanya. Anda punya charger tetapi tidak ada aliran listrik. Apa yang
bisa dilakukan. Benar-benar wassalam.
Karena itu charger dan listrik menjadi kebutuhan pokok
masyarakat sekarang. Sembako atau sembilan bahan pokok kebutuhan masyarakat
sesuai Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kwp/2/1998
sudah berubah.
Sebab yang dimaksud sembako adalah beras, gula pasir, minyak
goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak
tanah, dan garam beryodium.