CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pejabat senior Ukraina, Mykhailo Podolyak menolak saran Turki untuk melunakkan sikapnya kepada Rusia.
Mykhailo Podolyak merupakan penasihat presiden Ukraina,Volodymyr Zelensky
"Mari kita bersikap realistis dan berhenti membahas opsi-opsi yang tidak ada, apalagi mendorong Rusia untuk melakukan kejahatan lebih lanjut," kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak kepada Reuters mengutip Antara, Rabu (6/9/2023).
Sikap ini sebagai respon atas penyataan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Senin setelah pembicaraan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Presiden Erdogan meminta Ukraina melunakkan sikapnya untuk menghidupkan kembali kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, dan mengatakan Ukraina tidak akan mendukung keringanan sanksi untuk Moskow atau kebijakan "pemuasan". Pernyataan ini disampaikan Erdogan Senin 4 September kemarin.
Menurut Podolyak, Rusia tidak memerlukan kesepakatan biji-bijian dan Moskow tertarik untuk memisahkan Ukraina dari pasar biji-bijian global, menaikkan harga biji-bijian, dan memonopoli kendali atas Laut Hitam.
"Di manakah bidang bagi Ukraina untuk 'melunak' di sini? Dan mari kita perjelas, kami pasti tidak akan memainkan 'kebijakan untuk memuaskan agresor'... dan mengumbar program pencabutan sanksi," katanya.
Erdogan mengatakan setelah pembicaraan dengan Putin bahwa akan segera ada kemungkinan untuk menghidupkan kembali kesepakatan gandum yang menurut PBB membantu meringankan krisis pangan dengan memasarkan gandum Ukraina.
Rusia keluar dari perjanjian tersebut pada Juli, dengan mengeluhkan bahwa ekspor makanan dan pupuknya menghadapi hambatan serius.