CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sejak pandemi Covid-19
menghantam Indonesia, hampir semua sektor bisnis terkontraksi. Namun, tidak
bagi bisnis gula.
Direktur PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV Suhendri
mengatakan, sebagai bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat, bisnis gula tetap
'manis' di tengah pandemi.
"Walaupun pandemik yah, tapi di lapangan income maupun
outcome tidak mengalami kontrkasi yang kemudian membuat kemunduran. Malah
dibeberapa sisi kita dapat placing," Suhendri dalam Celebes Virtual
Business Week (CVBW) 2021 Session II di Menara Bosowa, Selasa (31/08/2021).
Lanjut Suhendri, meski tidak terkontrkasi akibat pandemi.
Namun, tetap saja ada beberapa kendala. Salah satunya, alat-alat produksi dan
perawatan perkebunan yang mesti dipesan diluar Sulawesi hingga luar negeri.
"Pengaruhnya hanya pada alat-alat produksi. Misal pada alat
perkebunannya susah karena barang-barangnya diluar, dari Jawa semua bahkan ada
dari luar negeri. Kendala dalam produksi dan tanaman. Harus dipelihara dan
sebagainya. Hambatannya itu," tambahnya.
Meski demikian, mitigasi resiko diakui telah dilakukan
sebelum memasuki masa giling.
"Mitigasi resiko, pemesanan alatnya lebih awal.
Sehingga bisa diantisipasi. Kita punya alternatif, kalau sparepart itu tidak
bisa digunakan. Kita perbaiki sendiri di bengkel kita sembari kita jalan,"
sambungnya.
Tahun ini sendiri, PTPN XIV memproduksi sekitar 67 ribu ton
gula. Jumlah itu meningkat 12 ribu ton dari tahun lalu yang hanya mampu
memproduksi 55 ribu ton saja.
"Tahun lalu 55 ribu. Ada peningkatan. Dari tahun ke
tahun ada peningkatan. Panademi tidak berpengaruh pda produksi," jelasnya.
Kinerja positif produksi gula PTPN XIV ditunjang banyak
faktor. Salah satunya, adanya peningkatan jumlah produksi bahan baku, tebu.
"Produksinya banyak faktor yang mempengaruhi. Jumlah
produksi tebu meningkat dari tahun lalu. Tahun lalu 337 ribu ton, 860 ribu ton
tahun ini tebunya. Inilah yang mempengaruhi," tutupnya.