CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Setelah Covid-19, dunia kembali digegerkan dengan hadirnya virus Oropouche. Virus Oropouche adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk dan diketahui menyebabkan penyakit demam yang dikenal sebagai demam Oropouche.
Mengutip VOI Indonesia, Brazil telah mencatat kematian
pertama di dunia yang disebabkan oleh virus Oropouche, ungkap kementerian
kesehatan negara tersebut pada Kamis (25/7) lalu. Dua wanita meninggal di Bahia akibat virus tersebut. Keduanya berusia di bawah 30 tahun dan
tak memiliki riwayat penyakit komorbid.
Kementerian Kesehatan Brasil juga mencatat 7.236 kasus virus
Oropouche pada tahun 2024. Mayoritas dilaporkan di negara bagian Amazonas dan
Rondonia.
Apa Itu Virus Oropouche?
Pada situs Situs Science Direct dijelaskan jika Virus
Oropouche menyebabkan demam Oropouche yang mirip demam berdarah (DBD). Virus
Oropouche merupakan jenis virus asam ribonukleat (RNA) indra negatif yang
termasuk dalam genus Orthobunyavirus, famili Peribunyaviridae.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1955 di
Trinidad dan Tobago. Sejak itu, telah terjadi beberapa wabah di berbagai negara
Amerika Selatan, terutama di Brasil, Peru, dan Suriname (Pinheiro, 2000).
Lalu bagaimana gejala teinfeksi virus Oropouche?
Penyakit Oropouche tidak berakibat fatal menurut penjelasan
peneliti C.H. Calisher, dalam Ensiklopedia Virologi (Edisi Ketiga) terbitan
tahun 2008. Gejala terinfeksi virus Oropouche yakni:
- Demam
- Sakit kepala
- Mialgia (nyeri otot)
- Artralgia (nyeri pada persendian)
- Anoreksia (gangguan makan yang ditandai dengan penurunan
berat badan secara drastis)
- Pusing
- Menggigil
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya)
Fase akut penyakit ini berlangsung selama 2-5 hari, namun
gejala yang kambuh dapat terjadi pada pasien yang melanjutkan aktivitas berat
sebelum penyakitnya benar-benar sembuh.