CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Hamas siap melakukan negosiasi serius
guna mengakhiri perang yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza, kata Mahmoud
Mardawi, pemimpin kelompok perlawanan Palestina itu, pada Kamis (27/3).
Dia mengatakan Palestina selama ini bertanggung jawab dan
serius terhadap semua usulan gencatan senjata di Gaza.
"Israel melanggar perjanjian, mengingkari janji kepada
mediator, serta melanjutkan serangan dan eskalasi," kata Mardawi.
Dia mengatakan tindakan Israel menjadi ujian bagi masyarakat
dunia. "Komunitas internasional dapat menegakkan hukum dan keadilan
internasional, atau (sebaliknya) terus menerapkan standar ganda, yang tidak
hanya membahayakan Palestina, tetapi seluruh kawasan," kata dia.
Dalam 18 bulan terakhir, Hamas telah berpartisipasi dalam
negosiasi tidak langsung dengan Israel yang dimediasi Qatar, Mesir, dan AS.
Meski beberapa kesepakatan telah dicapai, Israel berulang
kali melanggarnya sehingga negosiasi tak bisa segera diselesaikan.
Sementara itu, delegasi Mesir dilaporkan sedang menuju Qatar
guna melanjutkan negosiasi pertukaran tawanan sebagai upaya sementara untuk
meredakan ketegangan di Gaza.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi pada Rabu menegaskan
bahwa negaranya terus berupaya mencapai gencatan senjata di Gaza dan mendesak
mobilisasi "untuk menghentikan pertumpahan darah serta memulihkan ketenangan
dan stabilitas di kawasan."
Pada 18 Maret, militer Israel melanjutkan serangan udara di
Jalur Gaza yang menewaskan 855 warga Palestina dan melukai hampir 1.900
lainnya.
Aksi Israel itu meruntuhkan kesepakatan gencatan senjata dan
pertukaran tawanan yang berlaku mulai Januari.
Lebih dari 50.200 orang telah terbunuh, sebagian besar
wanita dan anak-anak, dan lebih dari 113.900 lainnya terluka dalam agresi
brutal Israel di wilayah kantong Palestina itu sejak Oktober 2023.
Sumber: ANTARA/Anadolu