Mantan Menteri Perdagangan Ingin Petani Gorontalo Belajar ke Jepang - Celebesmedia

Mantan Menteri Perdagangan Ingin Petani Gorontalo Belajar ke Jepang

Apriani - 26 March 2019 12:55 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Gorontalo – Provinsi Gorontalo saat ini menjadi salah satu penyuplai hasil pertanian di Indonesia, selain Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini sesuai dengan permintaan pemerintah pusat agar pemerintah daerah Gorontalo fokus pada pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan sektor kehutanan.

Mantan Perdagangan RI, Rachmat Gobel, mendukung hal ini. Sebagai putra Gorontalo, Rachmat ingin petani di daerahnya bisa terus berkembang. Salah Satu caranya, petani bisa belajar ke Jepang.

"Petani kita dorong, kita akan mencari bagaimana petani-petani Gorontalo bisa dilatih didik di Jepang. Ini salah satunya untuk memanfaatkan hubungan Indonesia-Jepang," kata Chairman Panasonic Gobel Group tersebut.

Rachmat menambahkan, dirinya heran saat Gorontalo sekarang berada di peringkat 5 wilayah miskin di Indonesia. Padahal, kata dia, pemerintah pusat sudah memberikan perhatian bagus seperti dana desa dan program untuk petani.

"Ini yang ingin kita benahi. Kita punya keinginan membangun Gorontalo karena selama 17 tahun ini miskin terus. Jadi kita benahi, petani dapat income lebih baik," kata politisi Partai Nasdem itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Februari 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) Umum Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 104.21 atau mengalami kenaikan sebesar 0.65 persen bila dibandingkan keadaan bulan Januari 2019 yang tercatat sebesar 103.54.

NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 109.10 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 110.67 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 96.10 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 101.66 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T), dan 100.94 untuk Subsektor Perikanan (NTN).

Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia, ada 5 provinsi yang NTP-nya berada di atas 100. NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat sebesar 109.15, diikuti Provinsi Gorontalo sebesar 104.21, Sulawesi Selatan sebesar 102.99, kemudian Provinsi Papua Barat sebesar 101.62 persen, dan Maluku sebesar 100.88.

NTP terendah terjadi di Provinsi Papua sebesar 90.87, kemudian Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 92.87, Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 93.72, Provinsi Sulawesi Utara sebesar 95.18, dan Provinsi Maluku Utara sebesar 95.75. NTP nasional sebesar 102.94 mengalami penurunan -0.37 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 103.33.

Pada Februari 2019, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar -0.04 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar -0.33 persen.

 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada Februari 2019 sebesar 119.03 atau naik sebesar 0.57 persen dibanding NTUP bulan Januari 2019.

Selain faktor ekonomi, Gobel juga ingin memperbaiki sistem pendidikan. Menurutnya, guru-guru di Gorontalo harus diperhaikan dan meningkatkan kemapuannya.

"Guru seperti apa yang dibutuhkan untuk pembangunan SDM kita. Jadi bukan hanya murid saja. Tentu ada setrifikasi dan pelatihan serta membangun wawasan lebih luas lagi," tutur.

Tag