Sulsel Masuk Kemarau, Wilayah Ini Tetap Berpotensi Hujan Lebat - Celebesmedia

Sulsel Masuk Kemarau, Wilayah Ini Tetap Berpotensi Hujan Lebat

Rini - 23 July 2024 21:17 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar -  Wilayah Sulawesi Selatan telah memasuki musim kemarau. Diprediksi puncak kemarau tahun ini terjadi pada Juli hingga Agustus. 

Namun hingga sepekan kedepan tepatnya 23 Juli hingga 29 Juli, ada beberapa kabupaten di Sulsel yang masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yakni Sulsel bagian timur dan utara.

"Diprediksi dalam 7 hari ini, masih berpotensi hujan ringan, sedang hingga lebat di wilayah sulsel bagian timur dan utara, seperti wilayah Luwu Utara, Luwu, Enrekang," Jelas Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Amhar Ulfiana kepada Celebesmedia.id, Selasa (23/7/2024).

Wilayah lainnya yang masih berpotensi hujan saat kemarau di Sulsel yakni Sulsel bagian timur diantaranya Kabupaten Wajo, Bone, Sinjai dan Bulukumba.

Sementara untuk wilayah Sulsel bagian barat seperti Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto dan Bantaeng telah memasuki puncak musim kemarau sejak tanggal 19 Juli. wilayah Sulsel lainnya secara umum kata Amhar akan mengikut pada bulan Agustus. 

Puncak musim kemarau di Sulsel tidak terjadi secara serentak. Misalnya di Sulsel bagian barat kini sudah memasuki masa puncak musim kemarau, sementara di wilayah Sulsel bagian utara dan timur justru masih sangat potensial diguyur hujan sedang hingga lebat. 

Hal tersebut terjadi kata Amhar Ulfiana, karena kondisi topografi wilayah Sulawesi Selatan yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, yang menjadi fenomena lokal dan akan menambah beragamnya kondisi iklim.

"Dipengaruhi faktor topografi Sulsel yang kita ketahui ada pegunungan memanjang dari wilayah tengah Sulsel sampai wilayah selatan yang memisahkan antara wilayah timur dan barat Sulsel. Nah itu yang menyebabkan ada perbedaan cuaca atau musim di wilayah tersebut," tuturnya.

Faktor lainnya, kata Amhar yaitu adanya angin Muson Timur. Angin jenis ini termasuk penanda bahwa musim kemarau telah tiba.

Namun kasus berbeda justru terjadi di Sulsel. Ketika angin Muson Timur bertiup, umumnya Sulsel bagian barat seperti, Makassar, Gowa, Takalar dan sekitarnya, mulai memasuki musim kemarau, namun di Sulsel bagian timur justru masih diguyur hujan seperti yang terjadi saat ini. 

Tak ada dampak yang signifikan atau bencana hidrometrologi yang akan terjadi,

 selama hujan yang mengguyur suatu wilayah saat musim kemarau. Sebab biasanya hujan hanya terjadi sebentar.

Namun tidak menutup kemungkinan tetap berdampak bencana hidrometrologi seperti banjir dan longsor, jika terjadi anomali cuaca yang menyebabkan hujan berlangsung lama.

Laporan: Riski

Tag