CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) meluncurkan program inovasi PACAR MANIS untuk memenuhi hak anak dan berikan perlindungan, Selasa (12/12/2023).
Program inovasi ini dilaunching oleh Kepala Dinas P3A, Achi Soleman, Ketua Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, dan Wakil ketua DPRD kota Makassar, Andi Suhada.
Achi Soleman mengungkapkan program inovasi ini merupakan akronim dari Perlindungan Anak Pasca Perceraian Sinergi dan Kolaborasi.
"Program inovasi PACAR MANIS ini merupakan akronim dari Perlindungan Anak Pasca Perceraian," jelas Achi Soleman.
Program ini menurut nya diharapkan mampu menjadi solusi ditengah tingginya angka perceraian di kota Makassar, Achi menilai dampak dari perceraian orangtua juga sangat berpengaruh terhadap anak, sehingga dirinya menganggap perlu ada solusi yang dihadirkan.
"Kita harapkan bahwa dengan angka perceraian yang cukup tinggi di kota Makassar kita berharap bahwa anak-anak tetap mendapatkan pemenuhan hak dan perlindungan anak, karena tidak dipungkiri dampak dari perceraian dapat langsung dialami oleh seorang anak," sambungnya.
Salah satu layanan yang dapat di akses dalam program inovasi PACAR MANIS ini ialah konseling yang dapat dilakukan langsung di UPTD PPA Kota Makassar.
"Anak-anak yang menjadi korban perceraian orangtuanya ini bisa dibawa ke UPTD PPA, kami ada konseling untuk melihat tumbuh dan kembangnya agar lebih maksimal," pungkasnya.
Tercatat ada 2.635 kasus perceraian yang terjadi sepanjang tahun 2022, angka ini tentu tidak dapat dianggap remeh, karena meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Sementara itu data terkait jumlah perceraian ditahun 2023 hingga kini belum terkonfirmasi.
Dampak dari perceraian sebuah rumah tangga tentu saja tidak hanya berdampak buruk terhadap masing-masing pasangan, tetapi juga berdampak terhadap Anak dari hasil pernikahan tersebut.
Dampaknya, anak akan merasa jika dunia mereka menjadi berantakan setelah kedua orangtua bercerai. Saat orangtua memutuskan untuk bercerai, maka anak akan berisiko kehilangan rasa percaya diri, ketenangan batin, dan kehilangan cita-cita. Mereka tidak lagi memiliki semangat dalam menjalani kehidupan.
Konseling sangat dibutuhkan jika dampak buruk dari perceraian orangtua berpengaruh kepada mental seorang anak.
Laporan : Riski