KOLOM ANDI SURUJI : Rambut Putih Kalah - Celebesmedia

KOLOM ANDI SURUJI : Rambut Putih Kalah

Andi Suruji - 10 December 2022 21:58 WIB

RAMBUT putih kalah? Anda paham maksud saya? Jangan buru-buru berpikir ke mana-mana. 

Pemain Brasil maksud saya. Ada tiga pemain Brasil yang berambut putih. Pedro Guilherme, Neymar, dan Richarlison. Rambutnya dicat.

Kalah adu penalti, Brasil yang sudah lima kali juara dan meraih Piala Dunia, akhirnya harus angkat koper. Mereka dikalahkan Kroasia. Neymar pun menangis. Legenda sepakbola Pele juga mungkin menangis.

Itu soal bola ya di ajang Piala Dunia Qatar. Percakapan tentang rambut putih, memang masih di media sosial. Aneka macam cara dan gaya perbincangannya. Bisa membuat tertawa atau marah. 

Tertawa karena memang lucu-lucu. Boleh jadi juga akan marah, kalau anda orang "baperan".

Ada yang pakai meme, mengganti rambut orang tertentu mendadak putih. Yang rambut putih malah dibikin hitam. Berbagai komentar menyertainya.

Pokoknya, lucu-lucu, kreatif. Itu semua gara-gara pernyataan Presiden Jokowi. Dia bilang, kalau pemimpin rambutnya putih itu ciri-ciri orangnya memikirkan rakyat.

Saya tidak setuju sepenuhnya pernyataan Pak Presiden. Pak Jokowi sendiri rambutnya hitam. Apakah Pak Jokowi yang rambutnya hitam tidak memikirkan rakyat? "Pikirin" saya kira. Rakyat yang mana, soal lain. 

Kata pepatah, rambut sama hitam, isi hati siapa tahu. Ada juga yang bilang rambut sama hitam isi kepala tidak sama. Artinya pikiran dan perasaan orang lain tidak pernah kita tahu pasti.

Orang yang berambut putih, ada karena dia sengaja mewarnai putih. Namun ada yang putih karena alamiah ubanan.

Orang ubanan bisa karena faktor gen. Itulah yang disebut rambut memutih secara alamiah. Tidak bisa ditahan. Upaya memperlambat laju penambahan jumlahnya mungkin bisa. 

Bahkan kini, orang muda pun sudah mulai banyak yang ubanan. Uban di usia muda ternyata bisa dialami sebelum usia 20 tahun pada orang Kaukasia. Sebelum usia 25 tahun pada orang Asia, dan sebelum 30 tahun pada orang Afrika-Amerika.

Penyebab tumbuhnya uban di usia muda sendiri terbagi atas beberapa penyebab, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia. 

Sebuah ulasan di dalam Current problems in dermatology (2015) menyebut genetika dan lingkungan memengaruhi sel induk folikel atau pori tempat tumbuhnya rambut dan melanosit (sel pigmen rambut).

Hal tersebut yang kemudian bisa menjadi penyebab tumbuhnya uban di usia dini bagi sebagian orang.

Stres juga menyebabkan rambut memutih lebih cepat. Sebuah studi dari Nature Medicine (2013) menemukan hubungan antara stres dan penipisan sel induk di folikel rambut tikus.

Stres akan menyebabkan stres oksidatif atau ketidakseimbangan reaksi radikal bebas dengan antioksidan yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel rambut.

Salah satu penyebab masih muda sudah ubanan adalah kekurangan vitamin B12. Vitamin ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel-sel rambut.

Tubuh Anda membutuhkan vitamin B12 untuk sel darah merah yang membawa oksigen ke sel-sel dalam tubuh Anda, termasuk sel-sel rambut.

Kekurangan vitamin ini bisa melemahkan sel-sel rambut dan memengaruhi produksi melanin (pigmen pemberi warna).

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of clinical endocrinology and metabolism (2008) menyebut penurunan hormon tiroid bisa jadi penyebab uban di usia muda.

Hormon tiroid T3 dan T4 bekerja langsung pada folikel rambut untuk meningkatkan melanogenesis, yaitu produksi melanosit alias sel penghasil pigmen rambut (melanin).

Kelenjar tiroid yang terlalu atau kurang aktif dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih sedikit melanin.

Beberapa penelitian menemukan adanya faktor risiko lain yang menjadi penyebab uban di usia muda.

Pria dengan gangguan kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) sebagian besar mengalami rambut beruban di usia muda.

Selain itu, masalah pendengaran dikaitkan sebagai penyebab uban di usia muda. Hal ini tercatat dalam penelitian terbaru di tahun 2015 yang diterbitkan di The Journal of laryngology and otology.

Beberapa orang yang masih muda dan sudah ubanan juga memiliki gangguan pendengaran pada frekuensi tinggi.

Penelitian tersebut juga menduga munculnya uban di usia muda merupakan faktor risiko gangguan pendengaran. Namun, penelitian ini masih membutuhkan pengujian lebih lanjut.

Dahulu rambut cuma dikenal tiga macam. Hitam, blonde, dan putih karena ubanan. Saat ini warna rambut sudah beraneka ragam. Ada yang coklat, ungu, hijau, kuning, perak. Sudah kayak pelangi. 

Jadi rambut putih pun sudah tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Kata orang bijak, don't judge the book from it's cover. Jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya. Jangan pula cepat menilai orang hanya karena warna rambutnya.

Jadi jangan-jangan rambut putih itu ciri-ciri orang yang memikirkan rakyat, tidak benar. Dia berambut putih bisa karena penyakit. Atau dia sengaja mengecatnya, gaya-gayaan.

Tag