CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Amerika Serikat untuk pertama
kalinya menyatakan akan mengirimkan amunisi tank berbahan uranium kepada
Ukraina.
Amunisi jenis itu dikirimkan saat pasukan Ukraina
melancarkan serangan balasan untuk mendepak Rusia dari wilayah-wilayah
pendudukan.
Keputusan itu diambil AS sebagai bagian dari rencana
mengirimkan 31 tank M1 Abrams, yang merupakan tank tempur utama AS, ke Ukraina.
Tank-tank itu diperkirakan akan segera dikirimkan ke Ukraina
"segera", kata Gedung Putih pada Rabu (6/9).
Rusia mengingatkan akan menganggap pengiriman amunisi
berbahan uranium penembus baja sebagai bentuk eskalasi konflik.
Beberapa jam sebelum pernyataan AS itu, Rusia melancarkan
serangan artileri ke sebuah pasar di Ukraina Timur hingga menewaskan sedikitnya
16 warga sipil.
Departemen pertahanan AS belum menjelaskan berapa banyak
amunisi berbahan uranium yang akan dikirimkan ke Ukraina.
Pemasokan amunisi anti tank itu adalah bagian dari paket
bantuan militer senilai 175 juta dolar AS (Rp2,66 triliun) dari AS untuk
Ukraina.
Paket bantuan itu diumumkan ketika Menteri Luar Negeri AS
Antony Blinken sedang melakukan kunjungan dua hari ke negara yang tercabik
perang itu.
Blinken tiba di Kiev, ibu kota Ukraina, dengan menggunakan
kereta api guna bertemu dengan para pejabat tinggi Ukraina.
Diberitakan ANTARA yang mengutip Anadolu, Kamis (7/9), ini
adalah kunjungan keempat Blinken ke Ukraina sejak Rusia menginvasi negara
tersebut pada Februari 2022.
Menjelang pertemuan tertutup dengan Presiden Ukraina
Volodymyr Zelenskyy, Blinken menyatakan pemerintahan Presiden Joe Biden
"bertekad" untuk terus menjaga kekompakan dengan Kiev.
Blinken juga mengatakan AS saat ini melihat ada
"kemajuan penting yang dicapai dalam serangan balasan, dan itu amat sangat
membesarkan hati."