CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Plastik menjadi penyumbang sampah terbanyak, karena proses penguraiannya memakan waktu lama.
Tercatat di Tempat Sampah Akhir (TPA) Tamangapa pada 2020 menampung sekitar 274.912,3 ton sampah. Dari jumlah tersebut 38,56 persen merupakan sampah plastik.
Inilah yang melatarbelakangi kota Makassar menerbitkan regulasi untuk melarang penggunaan kantong plastik sebagai upaya mengurangi penggunaan sampah plastik.
Peraturan ini, diharapkan dapat diterapkan secara bertahap pada lokasi pusat perbelanjaan seperti toko modern, pasar rakyat, rumah makan, kafe, restoran dan jasa boga.
Khusus di Kota Makassar larangan penggunaan kantong plastik ini berpayung hukum Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 21 Tahun 2023 tentang Pelarangan Penggunaan Kantong Plastik yang mulai berlaku sejak 26 Juni 2023 kemarin.
Lalu mengapa sampah plastik ini berbahaga? Melansir dari berbagai sumber berikut bahaya sampah plastik bagi kesehatan dan lingkungan.
1. Mengandung BPA dan Phthalates
Mengutip Arizona State University Biodesign Institute, terdapat dua kelas bahan kimia yang berhubungan dengan kesehatan manusia, yaitu BPA (bisphenol-A) dan phthalates (aditif yang digunakan untuk menyintesis plastik).
Manusia yang terpapar oleh plastik berisiko lebih besar untuk mengalami kanker, cacat lahir, gangguan imunitas, gangguan endokrin dan penyakit berbahaya lainnya.
2. Mengancam Kelestarian Biota Laut
Mengutip Biological Sciences, lebih dari 260 spesies, antara lain invertebrata, kura-kura, ikan, burung laut dan mamalia yang telah tercemar sampah plastik sehingga mereka mengalami gangguan makan dan pergerakan.
Plastik pun mengancam reproduksi, laserasi (luka-luka pada kulit dan daging), bisul hingga kematian.
3. Sulit Terurai
Mengutip Chemistry & Biology 2009, membuang material plastik bisa bertahan hingga 2.000 tahun, bahkan bisa lebih lama. Artinya sampah plastin sulit terurai.
Mirisnya, 33 persen bahan plastik hanya dipakai sekali lalu dibuang, seperti botol air kemasan, kantong plastik dan sedotan.
4. Merusak Air Tanah Bumi
Laporan Biological Sciences, ada risiko jangka panjang dari kontaminasi tanah dan air oleh beberapa aditif dan pemecahan plastik, yaitu bisa mencemari alam secara berkesinambungan.
5. Plastik Menarik Polutan
Mengutip Scientific Reports 2013, ikan di dunia terpapar campuran polietilena dan bioakumulasi polutan kimia dari laut sehingga keracunan dan terjangkit berbagai penyakit. Polutan adalah bahan yang mengakibatkan polusi.
Bahan kimia yang terkandung dalam plastik memberikan sifat kaku atau fleksibel, tahan api, bisphenol, phthalates dan bahan kimia berbahaya lainnya.
6. Meracuni Rantai Makanan
Marine Pollution Bulletin 2011 melaporkan, plastik yang mengontaminasi laut akan mencemari jaringan makanan laut yang ada.
Diketahui makhluk terkecil seperti plankton pun makan plastik berukuran mikro dan menyerap bahan kimia berbahaya. Pada akhirnya plankton ini akan dimakan oleh makhluk yang lebih besar darinya dan begitulah seterusnya.
Laporan: Suharmin – IAIN Bone