CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kelompok Lebanon, Hizbullah mau pun Israel tetap saling serang meski dalam perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak Rabu (27/11).
Melansir Antara, Selasa (3/12), angkatan darat Israel mengaku telah "melancarkan serangkaian operasi terhadap titik-titik Hizbullah di Lebanon selatan" sejak Minggu (1/12).
Sebagaimana catatan Anadolu berdasarkan laporan dari kantor berita nasional Lebanon, sudah terjadi 62 kali pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel, termasuk menembak mati sekelompok individu bersenjata di dekat sebuah gereja di Lebanon selatan pada Sabtu (30/11).
Bahkan sejak Minggu, Israel telah melakukan 10 kali pelanggaran gencatan senjata di kota-kota Lebanon selatan dengan menghancurkan gedung, menembakkan artileri dan senapan mesin, serta melancarkan operasi penembak runduk.
Sementara, kelompok Hizbullah pada Senin (2/12), mengatakan telah menyerang pos militer Israel Roueissat Al-Alam di bukit Kfar Shuba yang diduduki, sebagai "peringatan pertahanan awal" sebagai tanggapan atas pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.
Dalam pernyataannya, Hizbullah menyebutkan berbagai pelanggaran Israel, termasuk penembakan terhadap warga sipil, serangan udara di seluruh Lebanon yang mengakibatkan korban sipil, dan pelanggaran berkelanjutan terhadap wilayah udara Lebanon, bahkan di atas ibu kota Beirut.
Kelompok tersebut mengatakan permohonan kepada otoritas terkait gagal menghentikan pelanggaran ini, dan menambahkan: “Peringatan telah diberikan.”
Namun, menurut Radio Militer Israel, Hizbullah menembakkan dua roket ke area Har Dov (Pertanian Sheeba), yang keduanya mendarat di lapangan terbuka dan tidak menimbulkan kerusakan.
Sumber: Anadolu-Antara