CELEBESMEDIA.ID, Makasaar -
Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) mengepung Kantor DPRD Makassar di
Jl AP Pettarani, Makassar, Rabu (2/2/2022) siang. Mereka menyampaikan tiga
tuntutan ke anggota dewan.
Pengunjuk rasa menutup sebagian jalan, sambil membentangkan
spanduk. Mereka menuntut penyedia aplikasi untuk memperbaiki map, meminta
kenaikan tarif dan menutup penerimaan driver baru.
"Contoh kecil bahwa di maps Maxim itu jaraknya 4,4 Km tapi
di lapangan bukan lagi 4,4 tapi 5 Km. Ini yang sangat merugikan driver Maxim. Itu
tuntutan utama kami," ucap Haris kepada CELEBESMEDIA.ID saat ditemui di
lokasi.
Tuntutan kedua, kata Haris, tarif tidak sesuai dengan
regulasi yang ada di peraturan pemerintah dimana bahwa jarak terdekat itu 3 Km
dengan biaya Rp7 ribu lebih.
"Tapi kenyatan di Maxim adalah 4,4 Km lewat 1 Km,"
keluhnya.
Selain itu, kami juga mendesak pengelola untuk melakukan
penutupan pendaftaran online karena sudah tidak seimbang antara pengorder dan
driver yang ada saat ini.
"Kemarin kita sudah rapat dengan pengelola tapi tidak
ada titik temu makanya kami mengadu ke dewan," tuturnya.
Olehnya itu, ia sangat berharap tuntutannya bisa segera
direalisasikan. "Supaya rekan-rekan driver bisa menikmati yang namanya
kesejahteran, juga karena selama ini driver Maxim tidak sesuai dengan pendapatan
dan pengeluaran," ujarnya.
Haris menambahkan, saat ini jumlah driver Maxim sekitar 8
ribuan di Makassar.
Anggota DPRD Makassar, Nurul Hidayah yang menemui perwakilan
pengemudi ojol ini mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti tiga tuntutan
tersebut.
"Kita akan melakukan rapat dengar pendapat (RDP),
dengan menghadirkan dinas perhubungan dan pihak Maxim beserta anggota DPRD kota
Makassar menyampaikan semua apa tuntutan mereka, kita akan memberikan jangka
waktu untuk memperbaiki aplikasinya," tegas Nurul.
Laporan: Darsil Yahya