CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Khulafaur rasyidin adalah
kekhalifahan rasyidin. Setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam wafat, tampuk
kepemimipinan umat Islam kemudian dipercayakan kepada khulafaur rasyidin.
Khulafaur rasyidin berdiri setelah Nabi Muhammad wafat pada
tahun 632 Masehi atau tahun 11 H. Ada empat sahabat Rasulullah yang memimpin di
masa Khulafaur rasyidin, yakni Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman
bin Affan, dan yang terakhir Ali bin Abi Thalib.
Perawakan dan Sifat Teladan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib merupakan satu dari sepuluh sahabat yang
mendapat jaminan masuk surga dari Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Ia
jugamerupakan sepupu sekaligus menantu Rashulullah.
Dalam laman rumasyho, Ali digambarkan memiliki kulit
berwarna sawo matang, bola mata beliau besar, dan berwarna kemerah-merahan. Dada
dan kedua pundak beliau padat dan putih, beliau memiliki bulu dada dan bahu
yang lebat, berwajah tampan, dan memiliki gigi yang bagus, ringan langkah saat
berjalan.
Ali masuk dalam kalangan orang pertama masuk Islam. Jika Khadijah
adalah wanita yang pertama kali masuk Islam dan Zaid bin Haritsah adalah budak
(mawla) yang pertama kali masuk Islam. Ali bin Abi Thalib adalah anak – anak pertama
yang memeluk agama Islam.
Ada yang mengatakan Ali bin Abi Thalib masuk islam di usia 7
tahun. Namun ada pula yang mengatakan ia memeluk agama Islam saat berusia 8
tahun. Ada pula yang mengatakan saat usia 10 tahun. Ada beberapa sifat teladan dari Ali bin Abi
Thalib, diantaranya:
1. Jujur dan amanah
Dikisahkan Ali bin Abi Thalib memiliki perawakan jujur dan
amanah. Mengutip laman muslim.or.id, ketika
Nabi shallallahu’alaihiwasallam hijrah ke Madinah, beliau meminta Ali untuk
mengembalikan barang-barang titipan kaum Quraisy. Ali pun menjalankan pesan
Rasulullah tersebut dengan baik, sesuai yang perintah Rasulullah.
2. Gigih
Ali juga dikenal sebagai sosok yang gigih. Diceriakan tekad
kuat Ali bin Abi Thalib dalam perang Khaibar. Ia tetap ikut dalam barisan
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menuju Khaibar. Padahal saat itu mata
beliau sedang sakit parah.
3. Sederhana
Ia juga dikenal sebagai sosok pemimpin sederhana dan merakyat.
Kekuasaan yang dipegangnya tidak menghalanginya untuk berbaur dengan masyarakat.
Pernah suatu ketika ia memasuki sebuah pasar, dengan mengenakan pakaian
setengah betis sembari menyampirkan selendang. Beliau mengingatkan para
pedagang supaya bertakwa kepada Allah dan jujur dalam bertransaksi.
Ali bin Abi Thalib merupakan khulafaur rasyidin yang
terakhir yang diberi gelar khusus Karamallahu Wajhahu, yang artinya semoga
Allah memuliakannya.
Dalam catatan sejarah Islam masa kekuasaan Ali merupakan
periode tersulit yakni di tahun 35-40 Hjriah atau 656-661 Masehi.
Saat itu karena
terjadi perang saudara pertama pertama kalinya di dalam tubuh umat Muslim yang
disebabkan oleh terbunuhnya khalifah ketiga, Utsman bin Affan.
Di masa Khulafaur Rasyidin, Ali begitu berjasa dalam membenahi keuangan negara (baitul maal), memajukan bidang ilmu bahasa, pembangunan, dan meredam pemberontakan di kalangan umat Islam.