CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas mendapat titik terang.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut diskusi mengenai gencatan senjata di Doha, Qatar, yang berlangsung pada Selasa (17/12) di bawah pengawasan mediator Qatar dan Mesir kemungkinan membuahkan hasil.
Hamas mengatakan bisa mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan jika Israel berhenti menetapkan syarat baru.
Saluran 14 Israel melaporkan bahwa berdasarkan perjanjian yang diusulkan, sejumlah tawanan Israel akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan antara 700 hingga 1.000 tahanan Palestina secara bertahap.
Sebelumnya pada hari yang sama, sejumlah media melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berada di Kairo untuk melakukan kesepakatan gencatan senjata untuk sandera, yang kemudian dibantah oleh juru bicara Netanyahu.
Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan resmi yang mengatakan bahwa dia mengunjungi Gunung Hermon, dekat zona penyangga tempat pasukan Israel merebut pos terdepan Suriah sebelumnya.
Mesir dan Qatar, dengan partisipasi Amerika Serikat (AS), berupaya memediasi kesepakatan untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan yang merenggut nyawa sekitar 1.200 orang.
Israel merespons dengan serangan udara dan darat besar-besaran di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza.
Sumber: Antara