CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Mahasiswa arsitek Universitas
Hasanuddin Makassar (Unhas), Virendy Marjefy Wehantouw (19) meninggal dunia
saat mengikuti diksar pada Jumat (13/1). Namun jasad korban baru dapat
dievakuasi ke Kota Makassar pada Sabtu (14/1). Dugaan sementara, ia meninggal
karena kelelahan.
Namun Ibu Virendy, Pemilo Tanjung mengatakan anak ketiganya
itu tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.
"Dia (Virendy) tidak pernah sakit,” kata Pemilo.
Karenanya, Pemilo terkejut saat mendapat kabar anaknya telah
meninggal dunia.
“Saya suruh cek keponakan saya yang kerja di situ (RS
Grestelina), tapi ternyata sudah meninggal,” lanjutnya.
Sementara itu kakak ipar Virendy, Riyan Mongan mengatakan
kondisi fisik Virendy sangat sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit. Bahkan
sebelum berangkat ia memastikan adiknya dalam kondisi bugar.
“Dia (panitia) bilang lemah fisiknya, tapi kan sebelum
berangkat dia (Virendy) cek kesehatan 2 kali. Artinya kalau dia pergi lalu drop
berarti sudah fatal karena ini orang (Virendy) sehat perginya,” kata Riyan.
“Jadi kalau bilang leha fisiknya kok kau (pantia) bisa
loloskan pergi kan? Adakan beberapa orang tersingkir sebelum dinyatakan lolos.
Artinya fisiknya (Virendy) bagus,” lanjutnya.
Riyan juga mengaku telah mencari tahu kronologi meninggalnya
Virendy dari pihak panitia. Berdasarkan informasi pada hari Selasa 10 Januari
dilakukan pelepasan diksar Mapala 09 Unhas di Fakultas Teknik Unhas.
"Saya sudah pertanyakan semuanya ke panitianya rentetan
kejadiannya,” ucap Riyan.
Namun saat mengikuti lintas dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten
Gowa, Virendy sempat tidak enak badan. Namun tetap fit.
“Katanya waktu malam Jumat, dia (Virendy) sudah drop, tapi
dikabarkan hari Jumat paginya dia sudah fit kembali maka dilanjutkan lagi
(perjalanan),” jelas Riyan.
Korban juga sempat tak sadarkan diri, sehingga dievakuasi ke
rumah sakit RS Grestelina.
“Dari kejadian itu dia (Virendy) sudah setengah mati, sudah
hilang kesedarannya. Tapi kenapa tidak ada dokumentasi satu pun untuk pihak
keluarganya,” jelasnya.
Virendy meninggal
dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Namun Riyan menyayangkan panitia
yang tidak segera menginfokan ke pihak keluarga. Kerabat Virendy, kata Riyan
baru mendapatkan info pada Sabtu pagi.
“Saya tanya kenapa kau bawa ke rumah sakit yang jauh,
sedangkan banyak rumah sakit terdekat. Katanya (panitia) orang yang koordinasi
di Makassar di RS Grestelina saja.”
“Kenapa tidak dihubungi keluarganya. Alasannya nanti di rumah
sakit jam 8.00 Wita (Sabtu (14/1) lewat baru dapat info keluarganya. Dan itu
pun infonya di bilang tidak meninggal. Dia bilang masuk di rumah sakit di IGD,”
tutup Ryan.
Sebelumnya diberitakan pihak keluarga akan mengusut kematian Virendy Marjefy Wehantouw, mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar saat pendidikan dasar (Diksar) Mapala. Keluarga Virendy melapor di Polres Maros dengan No LP/B/15/I/2023/SPKT/POLRES MAROS/POLDA SULSEL terkait KHUP Pasal 359 yakni kelalaian yang menyebabkan nyawa seseorang melayang.
Laporan : Darsil Yahya