CELEBESMEDIA.ID, Donggala – Gempa bumi dengan magnitudo 5.0 terjadi
di Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (13/3/2019), pukul 09.50 Wita. Gempa bumi
yang berada di kedalaman 10 km berjarak 52 km arah Barat Laut dari Donggala ini
juga dirasakan sampai ke Palu.
BMKG menyebutkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan tsunami.
Meski demikian, warga di Desa Lompio, Kecamatan Sirenja, Kabupaten
Donggala, tetap khawatir. Dihantui trauma peristiwa tsunami pada 28 September
2018 lalu, para wagar ini mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Warga, utamanya perempuan beserta anak-anak kecil berlarian
ke gunung saat merasakan getaran gempa.
Akibatnya, Desa Lompia menjadi sepi dan mencekam.
Kecemasan terlihat di wajah warga Desa Lompio, Donggala / foto: Eka-relawan ACT
“Seluruh warga desa, khususnya Desa Lompio ini, mngungsi ke
kaki gunung. Desa saat ini sunyi dan mencekam,” kata Eka, salah satu relawan Aksi
Tanggap Darurat (ACT) yang berada di lokasi kepada CELEBESMEDIA.ID.
“Apalagi, saat ini cuaca kurang baik. Hujan disertai angin
kencang,” ucapnya.
Yang tersisa di desa, kata Eka, hanya relawan ACT dan Masyarakat
Relawan Indonesia (MRI) di Poswil Sirenja. Juga beberapa warga laki-laki yang
berjaga-jaga.
Beberapa relawan juga membantu warga membawakan barang bawaannya saat mengungsi. Relawan juga mengimbau kepada warga agar tidak panik dan tetap tenang.
Warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi / foto: Eka-relawan ACT
“Sudah menjadi tugas kami selalu siaga dan tanggap membantu warga saat ada bencana,” kata Eka.
Eka mengatakan bahwa Desa Lompio merupakn salah satu wilayah yang terdampak gempa dan tsunami pada 28 September 2018 lalu. Bahkan, pusat gempa saat itu tepatnya berada di Kecamatan Sirenja.
Bahkan, pasca peristiwa
memilukan itu, desa ini selalu terkena banjir rob, air laut pasang sampai ke
rumah warga, pada setiap awal bulan.