CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tim asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sukses mengantarkan timnya menyabet sejumlah penghargaan bergengsi di PSM National Championship U-10 dan U-12.
Sederet penghargaan mulai dari penghargaan tim hingga penghargaan individu berhasil di borong, Star Soccer Kendari.
Adapun sejumlah penghargaan yang diraih adalah sebagai berikut:
Penghargaan Tim
- Juara 2 PSM National Championship 2024 kategori U-10
- Juara 3 PSM National Championship 2024 kategori U-12
Penghargaan Individu
- M Abidzar (Top Scorer PSM NC U-1U-12)
- Ahmad Fikri Aditya (Best Goal Kepper PSM NC U-12)
- Ardiansyah Saputra (Best Player PSM NC U-10)
Tim asal Kendari ini, menjadi satu-satunya tim yang menyabet hingga 5 penghargaan sekaligus di turnamen ini. Kalah saat perebutan juara namun unggul di perebutan penghargaan individu.
Sebagai manajer, Desi Triandriani mengaku bangga atas pencapaian anak didiknya yang mampu meraih sejumlah prestasi di ajang turnamen sepakbola bergengsi ini.
Ia bahkan tak menyangka, Dua tim yang ia boyong ke Makassar untuk mewakili Kota Kendari di Turnamen sepakbola untuk kategori U-10 dan U-12 ini berbuah manis.
Kedua tim anak didiknya di U-10 dan U-12 sukses melenggang hingga ke Semifinal dan Final. Tim U-10 berhasil menyabet gelar juara 2, sementara perwakilan U-12 nya berhasil meraih juara 3.
"Saya sama suami saya dan pelatih yang lain, tidak pernah sangka kalau anak-anak yang saya bawa kesini, bisa sampe semifinal bahkan sampai Final, karena kita cuman dari kampung kasihan, jadi kalau berbicara masalah kualitas pasti lebih diatas SSB yang ada di Makassar, tapi alhamdulillah pencapaian yang luar biasa hari ini kita dapatkan," ujar Manager Star Soccer Kendari, Desi Triandriani dengan intonasi yang menggebu-gebu pada Celebesmedia.id, Minggu (7/7/2024).
Sejumlah cerita menarik juga disampaikan oleh Manager tim asal Kota Kendari tersebut. Ia menyampaikan bahwa dirinya memboyong 19 orang anak didiknya ke kota Makassar.
Menggunakan 2 jenis transportasi dan diberangkatkan hingga 3 Kloter. Kloter pertama berangkat ke kota Makassar menggunakan Mobil, kloter 2 dan 3 menggunakan pesawat.
Hal tersebut terjadi karena tidak semua pemain bisa berangkat di hari yang sama dengan pemain lainnya.
Selain itu, kata Desi dukungan dari para orangtua pada anaknya dan dirinya begitu luar biasa, sebelum berangkat bertanding ke kota Makassar, mereka (para orangtua) melakukan patungan uang untuk membiayai seluruh kebutuhan pemain selama bertanding. Tak ada sepersenpun bantuan dana yang ia dapatkan dari pemerintah kata Desi.
"Bantuan dana dari pemerintah tidak ada, bantuan dari orangtua untuk U-10 alhamdulillah ada, tapi selebihnya saya dan suami yang menalangi," ungkapnya.
Meski berbagai rintangan dan tantangan yang ia lalui,namun Ia berharap turnamen seperti ini dapat digelar setiap tahunnya untuk mendukung pembinaan sepak bola di Indonesia.
Laporan: Riski