CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Setiap empat tahun, para investor aset kripto menghadapi momen yang disebut sebagai "halving day" Bitcoin.
Dalam dunia aset kripto yang dipenuhi volatilitas dan potensi keuntungan besar, halving day menjadi acara yang dinanti-nantikan dan menjadi faktor kunci kesuksesan bagi investor aset kripto.
Halving day adalah peristiwa di mana hadiah (reward block) dalam protokol kripto mengalami pemangkasan sebesar setengah atau 50 persen.
Artinya, jumlah koin baru yang dihasilkan sebagai hadiah bagi para penambang (miners) berkurang separuhnya.
Inisiatif halving day dalam aset kripto dimulai oleh Bitcoin. Halving day pertama terjadi pada aset kripto Bitcoin pada tahun 2012, yang ditandai dengan pengurangan reward bagi para penambang Bitcoin menjadi 25 Bitcoin.
Pada halving day kedua pada tahun 2016, reward berkurang menjadi 12,5 Bitcoin. Halving day ketiga, pada 11 Mei 2020, melihat reward para penambang dikurangi menjadi 6,25 BTC.
Jika melihat sejarahnya, halving berikutnya dijadwalkan pada 2024, dengan reward penambang menjadi 3,125 BTC.
Panji Yudha, Ahli Keuangan Ajaib Kripto, menjelaskan bahwa halving day Bitcoin dinantikan oleh para investor karena mampu meningkatkan kondisi pasar, mengingat Bitcoin masih menjadi penggerak utama dalam pasar aset kripto.
Proses halving dilakukan untuk mengontrol laju penambahan Bitcoin baru dan menjaga agar pasokan Bitcoin yang beredar tetap terjaga, sehingga terhindar dari inflasi.
Penurunan reward pada halving day membuat Bitcoin menjadi lebih langka.
Bitcoin halving yang dijadwalkan pada 2024 menjadi momen penting yang perlu diperhatikan oleh investor kripto.
Dengan jumlah Bitcoin yang terbatas pada 21 juta, Bitcoin halving akan mengurangi pasokan yang tersedia dan meningkatkan nilai Bitcoin yang belum ditambang.
Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan volatilitas setelah halving, menjadikannya periode menarik bagi investor dan penambang Bitcoin, meskipun fenomena ini cenderung terjadi pada kuartal akhir 2023.***