CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Desember akan menjadi bulan menakjubkan penutup tahun 2024. Pada akhir tahun ini langit akan dihiasi berbagai fenomena astronomi, termasuk hujan meteor.
Bahkan ada salah satu fenomena astronomi pada Desember 2024 yang paling menarik diikuti adalah adanya "raja hujan meteor". Fenomena astronomi ini dapat disaksikan di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Melansir laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait fenomena astronomi 2024, ada 2 hujan meteor di bulan ini. Salah satunya disebut sebagai raja hujan meteor.
- 13-14 Desember 2024 : Hujan Meteor Geminid
Mengutip dari NASA, hujan meteor Geminids mencapai puncaknya pada pertengahan Desember setiap tahunnya.
Tahun 2024 ini hujan meteor Geminid aktif terjadi pada 19 November hingga 24 November, namun puncaknya pada terjadi sekitar tanggal 13-14 Desember 2024. Hujan meteor ini dianggap sebagai salah satu hujan meteor tahunan terbaik dan sebut sebagai raja hujan meteor.
Jika tidak ada gangguan dari cahaya bulan, pengamat langit dapat melihat hingga 150 meteor per jam pada saat puncaknya
Hujan meteor ini akan terlihat terang sebab berbeda dengan sebagian besar hujan meteor yang terlihat dari Bumi. Geminid adalah produk asteroid, bukan komet. Hujan meteor ini menghasilkan meteor-meteor terang.
- 21-22 Desember 2024 : Hujan Meteor Ursids
Hujan meteor Ursid aktif antara tanggal 17 sampai 26 Desember setiap tahunnya. Mengutip dari EarthSky, hujan meteor Ursids berlangsung tidak terlalu terang dibandingkan dengan hujan meteor lainnya. Selain itu berdasarkan laporan Space saat menyaksikan hujan meteor Ursid tahun ini jarak pandang akan sedikit terhalang karena fase Bulan Kuartal terakhir atau Bulan Setengah Purnama Akhir.
Fenomena Astronomo Desember 2024
Selain hujan meteor, ada beberapa fenome na astronomi lainnya yang terjadi di bulan Desember ini, yakni:
- 1 Desember: Cold Moon
Pada tanggal 1 Desember 2024, langit malam akan diterangi oleh bulan purnama yang indah, dikenal sebagai Cold Moon.
- 15 Desember: Blue Moon
Hanya berselang dua minggu dari purnama pertama, bulan kembali mencapai fase purnama pada 15 Desember. Fenomena ini tergolong langka, dikenal sebagai Blue Moon jika terjadi dua purnama dalam satu bulan kalender.
- 21 Desember: Titik Balik Matahari
Titik balik matahari Desember menandai hari terpendek dan malam terpanjang di belahan bumi utara. Pada tanggal 21 Desember, matahari akan mencapai posisi paling rendah di langit siang. Ini menandai awal musim dingin di belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan.
- 30 Desember: Bulan Baru
Desember akan ditutup dengan bulan baru pada tanggal 30. Saat itu bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga tidak terlihat dari Bumi. Momen ini menciptakan langit malam yang gelap sempurna, ideal untuk mengamati bintang, planet, dan fenomena langit lainnya tanpa gangguan cahaya bulan.