CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Jumlah peserta pendaftar PPDB Makassar jenjang SMP jalur zonasi membeludak.
Berdasarkan laman resmi Dinas Pendidikan Kota Makassar, https://ppdb.makassarkota.go.id, jumlah pendaftar jenjang SMP jalur zonasi melampaui kuota yang disiapkan.
Hingga hingga Minggu (30/6/2024), kuota jalur zonasi yang disiapkan 9.086. Sedangkan pendaftar mencapai 12.543 orang.
Saat ini tahapan PPDB Makassar jalur zonasi memasuki pendaftaran ulang, terhitung sejak Minggu (30/6) hingga Senin (1/7).
Terpantau hari pertama pendaftaran ulang PPDB jalur zonasi, semua SMP di Makassar ramai pendaftar. Salah satunya di SMP Negeri 8, Jalan Batua Raya, sebanyak 201 siswa yang mengikuti pendaftaran ulang secara luring didampingi oleh orangtua masing-masing.
Hal yang sama juga terjadi di SMP Negeri 49 Makassar, Jalan Syech Yusuf, terdapat 122 orang siswa yang juga mengikuti pendaftaran ulang.
Untuk mengikuti tahapan pendaftaran ulang, siswa dan orangtua tampak harus mengantri untuk mendapatkan nomor antrian. Antrian panjang harus dilalui dengan kesabaran yang cukup ekstra.
Kursi yang disediakan tak cukup, akibatnya sebagian dari mereka harus duduk di lantai dan tangga tanpa alas.
Pendaftaran ulang memiliki beberapa tahap, dimulai dari mengambil nomor antrian, mengambil formulir ulang, melakukan penyetoran berkas, dan mengikuti tahapan wawancara.
Setelah mengikuti tahapan wawancara, bagi siswa yang ingin langsung membeli perlengkapan dapat menuju koperasi sekolah, perlengkapan terdiri dari beberapa jenis seragam sekolah dan perlengkapan lainnya.
Salah satu orangtua siswa, untuk membeli item perlengkapan di SMPN 8, butuh merogoh kocek hingga Rp1.098.000 (berlaku untuk keseluruhan item perlengkapan). Terdiri dari 9 item, yaitu Seragam olahraga, seragam Batik, seragam modern school, Rompi, Tas, Topi, Dasi, Logo Sekolah dan Lambang lokasi.
"Kalau untuk seragam tadi katanya sudah bisa beli, dan di bawa pulang, kalau harganya tadi kalau nda salah sekitar satu jutaan, sudah lengkap semua, sudah sama tas juga, " Ucap salah satu orangtua Siswa, Hasruni pada tim CELEBES MEDIA.
Sementara di SMPN 49, Kepala sekolah, Ichsan mengaku bahwa biaya untuk pembelian item di sekolah tersebut terbilang cukup murah, hanya berkisar Rp400-500 ribu saja untuk.membantu warga ekonomi ke bawah. Ia mengambil kebijakan memangkas item yang tidak wajib.
"Saya pernah hidup susah, lahir dari keluarga yang tidak berada, jadi saya mengerti kondisi perekonomian orang, makanya kita dengarkan mereka dan kami pangkas beberapa item, sehingga mereka tidak perlu terlalu banyak beli perlengkapan, karena takutnya gara-gara mahalnya perlengkapan nanti ada yang sampai putus sekolah karena ekonomi tak mampu, " tutur Kepala Sekolah SMPN 49 Makassar, Ichsan.
Laporan: Riski