BI Sulsel Siapkan Rp5,8 Triliun Selama Ramadan dan Lebaran - Celebesmedia

BI Sulsel Siapkan Rp5,8 Triliun Selama Ramadan dan Lebaran

Rini - 27 March 2023 13:19 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan menyiapkan Rp5,8 Trilun uang selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.

Angka itu naik sekitar 14 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar Rp5,04 triliun. Angka itu naik untuk menjamin kecukupan uang tunai yang dibutuhkan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) umat islam itu.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rudy Bambang Wijanarko mengatakan, besarnya penyediaan uang tunai tersebut sudah memperhitungkan banyak faktor.

"Termasuk normalisasi aktivitas masyarakat pasca pencabutan PPKM, pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat seiring pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan mobilitas masyarakat pada momen mudik lebaran," katanya dalam acara Kickoff serambi Rupiah Ramadhan 2023 di Kanto BI Sulsel, Senin (27/03/2023).

Layanan penukaran uang rupiah disediakan melalui loket-loket penukaran di 112 kantor cabang bank yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sulsel.

Selain itu, BI Sulsel juga menyelenggarakan layanan kas keliling sebanyak 32 kali di 24 titik strategis, termasuk di pusat keramaian, pasar tradisional dan instansi pemerintah.

"Pendaftaran dan antrian penukaran uang pada layanan kas keliling dilakukan melalui tautan https://pintar.bi.go.id. Hal ini bertujuan untuk memastikan jumlah penukar dan ketersediaan uang Rupiah," tandasnya.   

BI Sulsel juga memaksimalkan pendistribusian uang ke seluruh wilayah Sulsel maupun Sulawesi, Maluku, dan Papua. Termasuk melalui kas titipan, agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang tunai, baik secara jumlah maupun jenis pecahan.

Bank dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) juga diwajibkan untuk menjaga ketersediaan uang dengan kualitas baik dan optimal termasuk pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Termasuk menyediakan layanan penukaran uang sehingga masyarakat dapat memperoleh pecahan uang sesuai dengan kebutuhan, serta memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang sesuai dengan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)," tandasnya.

Sementara untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran, BI Sulsel meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

"Penukaran uang masyarakat hendaknya dilakukan di tempat-tempat yang resmi. Bank Indonesia juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada seluruh masyarakat," jelas Rudy.

Untuk mendukung digitalisasi di daerah, BI Sulsel juga mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai, termasuk dengan menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).

Infrastruktur digital yang semakin berkembang dan diimbangi dengan kerangka aturan yang memadai telah menciptakan transaksi pembayaran non tunai yang cepat, murah, mudah, aman dan handal sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.

 Laporan : Mardianto Lahamid

Tag