CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Menurut kamus sosiologi, diferensiasi adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Pengertian sama di sini menunjuk pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar, atau sejajar.
Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataannya terdapat kelompok masyarakat tertentu yang menganggap golongannya Iebih tinggi daripada yang Iain.
Contohnya, kaum rasis di Afrika Selatan menganggap bahwa golongan masyarakat kulit hitam berada di bawah golongan masyarakat kulit putih. Paham seperti ini disebut rasialisme. Dengan paham ini, orang menganggap golongan atau budaya sendiri lebih unggul bila dibandingkan budaya lain.
Faktor Penyebab Diferensiasi Sosial
Dalam masyarakat majemuk (plural society), pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klan, dan agama disebut dengan istilah kemajemukan sosial. Pengelompokan berdasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial. Kemajemukan sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan hal-hal berikut.
1. Berdasarkan Ciri fisik
Diferensiasi ini timbul karena perbedaan ciri-ciri fisik tertentu. Misalnya, warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, dan bentuk rahang. Ciri-ciri fisik seperti itu disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.
2. Berdasarkan Ciri sosial
Diferensiasi ini timbul karena adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat. Termasuk di dalam kategori ini adalah perbedaan peran, prestise, dan kekuasaan. Contohnya, pola perilaku seorang tentara akan berbeda dengan seorang guru. Pola perilaku seorang dokter akan berbeda dengan seorang arsitek.
3. Berdasarkan Ciri budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari pakaian, adat istiadat, bahasa, kesenian, arsitektur, dan agama.
Bentuk Diferensiasi Sosial
Ada beberapa bentuk diferensiasi sosial. Diantaranya adalah diferensiasi ras, diferensiasi suku bangsa (etnis), diferensiasi klan (marga), diferensiasi agama, gender dan diferensiasi profesi.
1. Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat yang bersifat jasmani, berdasarkan ciri-ciri fisiknya seperti warna kulit, rambut, bentuk tubuh dan wajah. Secara garis besar, manusia dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ras, yaitu ras Mongoloid, Negroid dan Kaukasoid. Adapun A. L. Koeber mencatat ada lima kelompok ras yaitu Australoid, Mongoloid, Kaukasoid, Negroid, dan ras-ras khusus seperti suku Ainu, Bushman, Veddoid dan Polynesian.
2. Diferensiasi suku bangsa (etnis) yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan sistem kekerabatan yang lebih luas dan memiliki ikatan darah dari nenek moyang yang sama dan dikuatkan deh kesatuan bahasa. Ras berbeda dengan etnis. Ras dibedakan berdasarkan karakteristik fısik, adapun etnis berdasarkan karakteristik budaya. Contoh etnis adalah Batak, Javva, Şunda, Toraja, dan Dayak.
3. Diferensiasi klan (marga) yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religio magis) dan adat atau tradisi. Kesatuan keturunan dapat berasal dari garis keturunan ayah (patrilineal) seperti masyarakat Gayo, atau garis keturunan ibu (matrilineal) seperti masyarakat Minang. Kesatuan kepercayaan tercermin dari cara pandang mereka terhadap kesakralan hubungan kekeluargaan. Contohnya, pembagian peran dan tanggung jawab dalam kelompok marga Batak jika ada peristiwa, perkawinan, kematian atau kelahiran.
4. Diferensiasi agama yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan agama. Menurut Emile Durkheim, agama adalah sistem kepercayaan yang menyatukan anggota masyarakat dalam suatu kelompok moral yang memiliki pandangan yang sama terhadap hal-hal yang sakral dan memiliki ritual. Contohnya, agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
5. Diferensiasi gender yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan jenis kelamin. Gender adalah sifat yang melekat pada pria dan wanita. Sifat tersebut akan mengarahkan individu kepada status dan peran sosial yang sesuai dengan jenis kelaminnya. Contohnya, tugas pokok ibu adalah berperan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan ayah bertugas mencari nafkah bagi keluarga.
6. Diferensiasi profesi yaitu pengelompokan masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan. Diferensiasi profesi mendasarkan pada sifat manusia sebagai homo economicus yaitu makhluk yang memiliki kebutuhan tak terbatas sehingga dia harus melakukan kegiatan atau pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Contoh diferensiasi profesi adalah kelompok petani, nelayan, dan guru.