CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Presiden Prabowo Subianto telah melantik para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Pelantikan Kabinet Merah Putih ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 133/P Tahun 2024 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029, yang ditetapkan pada tanggal 20 Oktober 2024.
Dari sederet nama menteri dan wakil menteri yang telah diumumman Presiden Prabowo Subianto, ada 6 menteri dan 3 wakil menteri yang merupakan putra - putri Sulawesi Selatan.
1. Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
Andi Amran Sulaiman lahir di Bone, 27 April 1968. Ia adalah seorang pengusaha berkebangsaan Indonesia yang menjabat Menteri Pertanian sejak 25 Oktober 2023 setelah sebelumnya memangku jabatan itu dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.
Sebelum menjadi menteri, Amran Sulaiman merupakan pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar
Latar pendidikan dan sebagian besar karirnya berkisar pada bidang pertanian, dan ia tercatat sebagai dosen ilmu pertanian di Universitas Hasanuddin.
Ia meraih gelar sarjana pertanian di Universitas Hasanuddin dan menyelesaikan master atau pascasarjana Pertanian Unhas pada 2002-2003 dan doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012.
2. Supratman Andi Agtas (Menteri Hukum)
Supratman lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan, 28 September 1969. Ia merupakan akademisi, advokat, dan politikus Indonesia.
Sebelum dilantik menjadi Menteri Hukum di Kabinet Merah Putih, Supratman juga telah menduduki jabatan itu pada era pemerintahan Jokowi. Posisi tersebut dia jabat pada Agustus - Oktober 2024, atau jelang Jokowi lengser.
Supratman Andi Agtas bukanlah orang baru di lingkungan Prabowo. Dia mengawali karier politiknya dengan bergabung bersama Partai Gerindra dan menjabat sebagai anggota DPR RI selama dua periode (2014-2019 dan 2019-2024).
Supratman menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) Ilmu Hukum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada 1988-1993. Selanjutnya, dia menempuh jenjang magister atau S2 pada bidang Ilmu Hukum di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar tahun 1993-1996, dan S3 Ilmu Hukum di UMI Makassar pada 2010-2016.
3. Nasaruddin Umar (Menteri Agama)
Nasaruddin Umar lahir di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959 di. Imam besar Masjid Istiqlal ini banyak mengenyam pendidikan di pesantren.
Ia merupakan lulusan IAIN Alauddin Ujung Pandang sebagai Sarjana Muda pada 1980 dan Sarjana Teladan pada 1984. Kemudian, Nasaruddin Umar melanjutkan jenjang S2 dan S3-nya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2006-2012. Kemudian, pada 2011-2014 Nasaruddin Umar menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI.
4. Sjafrie Sjamsoeddin (Menteri Pertahanan)
Sjafrie Sjamsoeddin yang baru saja dilantik sebagai Menteri Pertahanan merupakan seorang birokrat dan tokoh militer Indonesia. Sebelumnya ia pernah menjadi Wakil Menteri Pertahanan Indonesia sejak 2010 hingga 2014.
Pria kelahiran Makassar, 30 Oktober 1952 ini secara pendidikan merupakan lulusan dari Akademi Militer pada 1974, berasal dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Jabatan terakhirnya sebagai jenderal bintang tiga (Letjen) adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI. Lebih lanjut, ia juga merupakan alumni UNHAN RI dengan Gelar Dr ke-29.
5. Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerja Migran)
Abdul Kadir Karding yang dilantik sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran dalam Kabinet Merah Putih merupakan putra daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Donri Donri, Soppeng.
Abdul Kadir Karding ini lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 25 Maret 1974. Ia merupakan alumnus Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah lulusan tahun 1997.
Dia kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studi dan meraih gelar magister bidang ilmu politik dari Universitas Nasional di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Setelah tamat kuliah memutuskan bergabung menjadi kader Partai Keadilan Bangsa (PKB). Ia berhasil melangkah ke Senayan sebagai anggota DPR RI untuk periode 2009-2014 dan terpilih sebagai Ketua Komisi VIII dari Fraksi PKB yang menangani bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Namun pada tahun 2012 Abdul dipindahkan ke Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, investasi, koperasi, dan BUMN. Dua tahun kemudian, ia kembali ke Senayan sebagai anggota DPR di Komisi III setelah memenangkan Pemilu 2014.
6. Meutya Viada Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital)
Meutya Viada Hafid yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital merupakan putri daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Soppeng.
Sebelum menjadi politikus ia merupakan jurnalis di Metro TV serta menjadi pembawa acara di beberapa acara televisi.
Meutya Hafid lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978 dan dikenal luas sebagai mantan jurnalis televisi yang berpengalaman. Namanya mulai mendapat perhatian publik setelah mengalami penyanderaan di Irak pada 2005 saat meliput konflik perang sebagai jurnalis Metro TV.
Meutya terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Golkar pada 2009. Sejak saat itu, karier politiknya terus berkembang. Dia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024.
7. Anis Matta (Wakil Menteri Luar Negeri)
Anis yang merupakan Ketua Umum Partai Gelora Indonesia lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968.
Sebelumnya, Anis adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 2013 hingga 2015 dan juga Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan dari 2009 hingga 2013.
Anis menjadi sekretaris jenderal sejak partai berdiri hingga diangkat oleh Majelis Syuro PKS menjadi presiden partai pada 1 Februari 2013 – 10 Agustus 2015.
Dia terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar). Pada periode keduanya di Senayan, Anis terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI hingga mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi presiden PKS.
8. Dzulfikar Ahmad Tawalla (Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran)
Dzulfikar Ahmad Tawalla lahir di Sungguminas Gowa, Sulawesi Selatan, pada 28 April 1987.
Ia adalah putra dari KH Ahmad Tawalla, seorang ulama terkenal yang aktif di Muhammadiyah, dan merupakan ketua PP Pemuda Muhammadiyah pertama dari Sulawesi Selatan.
Dzulfikar memperoleh gelar sarjana dalam bidang pendidikan matematika dari Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2013, dan melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar magister komunikasi dari Stikom Interstudi Jakarta pada tahun 2021.
Ia memulai kariernya sebagai direktur pemasaran di PT Anak Ibu Sejahtera pada tahun 2008, sebelum akhirnya menjadi direktur utama di PT Anak Bumi Pertiwi pada tahun 2012.
Selain itu, Dzulfikar pernah menjabat sebagai tenaga ahli di Komisi VI DPR dari tahun 2014 hingga 2019, serta menjabat direktur utama di PT Jati Energi Bersinar pada tahun 2022.
9. Didit Herdiawan (Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan)
Didit Herdiawan merupakan putra daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Bulukumba. Ia lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 13 September 1961 dan tercatat sebagai lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan segudang pengalaman.
Ia pernah menjabat di berbagai posisi penting di TNI AL dan Mabes TNI. Karier militer Didit sangat gemilang. Ia pernah menduduki sejumlah posisi strategis di TNI Angkatan Laut, seperti Kasubdiv Evagiat Puslatlekdalsen Kodikal (1995), Kasubdis PBA Puslatlekdalsen Kodikal (1995), Palaksa KRI Lambung Mangkurat-374 (1996), Palaksa KRI Fatahillah-361 (1999), dan Komandan KRI Nuku-373 (2000) dan berbagai jabatan penting lainnya.
Selain berkarier di dunia militer, Didit telah menyelesaikan berbagai program pendidikan, termasuk Master of Public Administration, Master of Business Administration, serta meraih gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB).