DBD Hanya Terjadi Saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Pakar Kesehatan - Celebesmedia

DBD Hanya Terjadi Saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Pakar Kesehatan

Rini - 18 October 2022 12:38 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar –  Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Penyakit ini mudah menular yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. DBD merupakan salah satu penyakit yang lebih rentan penelurannya saat musim hujan.

Peningkatan kasus DBD di musim hujan, membuat munculnya penyakit ini seakan lebaran tahunan.

Padahal DBD nyatanya tidak hanya terjadi saat musim hujan saja. Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI mengatakan demam berdarah dengue (DBD) dapat berlangsung sepanjang tahun sehingga tak melulu hanya terjadi dan meningkat pada musim hujan.

"Karena sejak 10 tahun terakhir terjadi perubahan iklim maka wabah demam berdarah tidak lagi dengan siklus akibat ada naik turun curah hujan sepanjang waktu," kata Dr Erni Juwita Nelwan yang dilansir dari ANTARA, Selasa (18/10/2022).


Hanya saja memang pada musim hujan, tingkat penulran DBD lebih tinggi karena nyamuk Aedes aegypti yang menularkan DBD akan berkembang biak saat musim hujan.

Menurut Dr Erni, pada musim panas nyamuk bertelur, kemudian pada musim hujan saat terendam air bersih, telur langsung berubah menjadi larva lalu nyamuk dewasa dalam hitungan hari dan jumlah sangat banyak.

Hal senada disampaikan dokter spesialis anak dari FKUI, Prof Dr dr Hindra Irawan Satari, Sp.A(K). Dia menuturkan, nyamuk Aedes aegypti menempatkan telurnya pada air jernih yang tergenang, tak terkena sinar matahari dan tidak berhubungan dengan tanah.

"Nyamuk ini hidup di daerah tropis, kelembapan tinggi, ada air tergenang, tak terkena sinar matahari, serta tidak berhubungan dengan tanah. Di musim hujan, air jernih yang tergenang lebih banyak dan dia multi-bite atau menggigit berkali-kali," kata Prof Hindra.


Ia juga mengingatkan, demam berdarah dengue bisa berakibat fatal karena umumnya terlambat dikenali, padalah terjadi kebocoran pada pembuluh darah. Kerusakan endotel atau sel-sel yang melapisi pembuluh darah menyebabkan cairan keluar sehingga akan memberikan syok dan dapat berakhir dengan kematian bila terjadi perdarahan.

"Jadi bukan trombosit saja yang jadi kehebohan, tetapi juga derajat kebocoran pembuluh darah itu indikator beratnya seseorang terkena infeksi virus dengue itu," tutupnya.

Tag