CELEBESMEDIA.ID, Malaysia - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12,
Jusuf Kalla atau JK melakukan pertemuan dengan Yang Dipertuan Agong Malaysia,
Sultan Ibrahim Ibni Sultan Iskandar di Istana Negara Kuala Lumpur, Malaysia,
Selasa (17/9/2024).
Pertemuan tersebut berlangsung dalam misi memperkuat
hubungan serumpun antara Malaysia dan Indonesia khususnya etnis Sulawesi
Selatan.
JK yang didampingi Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas)
Prof Jamaluddin Jompa, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Muhlis
Patahna, Mantan Menkumham Prof Hamid Awaluddin serta Mantan Pangdam XIV
Hasanuddin Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad sebagai Keturunan Raja Gowa diterima
di Istana Negara Kuala Lumpur, Malaysia.
Usai pertemuan, JK mengungkapkan isi pertemuannya dengan
yang dipertuan Agong Sultan Ibrahim, yang juga memiliki darah keturunan Bugis
ini. "Saya tadi berbicara hubungan dengan Indonesia dan Malaysia dan
khususnya Johor dan Sulawesi Selatan," kata JK.
Selain itu, JK juga mengungkapkan jika pihak Unhas
mengundang Sultan Ibrahim untuk memberikan gelar Doktor Honoris Causa.
"Dan dia (Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim) merasa gembira dan senang
atas undangan itu dan pada waktunya bisa kembali melihat daerah Bugis,"
tutur JK, yang juga Ketua PMI itu.
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa menilai,
Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim, memiliki perspektif yang luas, baik hubungan antara Malaysia dan Indonesia maupun
antara Sulawesi dan Johor.
"Raja Malaysia ini memiliki perspektif sangat mendalam
antar hubungan kedua bangsa dan juga dalam konteks keluarga besar yang bisa
disebut dalam persaudaraan Melayu ini," kata Jamaluddin Jompa
Olehnya itu, Jamaluddin mengundang khusus Yang Dipertuan
Agong Sultan Ibrahim untuk berkunjung ke Unhas. "Mudah-mudahan pada
waktunya nanti beliau berkenan sekaligus untuk mendapatkan penghargaan
khusus Doktor Honoris Causa, karena beliau
layak segai Raja Malaysia Kesultanan Johor," ujar Jamaluddin.
Selain itu, sebagai Rektor, Jamaluddin akan membawa misi
kerja sama dengan Malaysia utamanya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
"Tentu untuk unhas akan membawa misi-misi berupa kerja sama pendidikan,
kerja sama kebudayaan," ujar Jamaluddin lagi.
"Sebagai saudara serumpun bisa saling membantu dan
memperkuat dalam konteks membangun bangsa masing-masing dan juga gugusan bangsa-bangsa
melayu," imbuhnya.
Dalam kunjunga ini juga, Jamaluddin terkesan dengan
keberadaan Yang Dipertuan Agong Sultan Ibrahim yang menjadi pemimpin di
Malaysia. Bagi Jamaluddin, sosok tersebut bisa dijadikan sebagai motivasi
generasi Bugis-Makassar untuk tidak pernah berhenti berjuang.
"Ini menjadi motivasi, bahwa dimanapun kita berada,
apapun tugas kita jangan pernah berhenti berjuang karena kelak bisa jadi
pemimpin dimanapun, termasuk di negara lain," pungkasnya.