CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Menteri Pertanian (Mentan),
Syahrul Yasin Limpo meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mengatur sistem logistik
pangan, termasuk untuk logistik cabai yang harganya masih tinggi saat ini.
Dalam kunjungannya ke Pasar Pabaeng-baeng Makassar pada
Senin pagi (11/7/2022), Mentan Syahrul menegaskan harga cabai memang sempat
turun beberapa pekan lalu, namun kembali naik jelang Idul Adha kemarin. Ia mengungkapkan salah satu penyebab masih
tingginya harga cabai karena pasokan cabai dari daerah ke pasar yang kembali
berkurang.
“Termasuk cabai dan bawang yang naik saat menjelang Idul Kurban
kemarin. (Hasil pantauan)berbagai daerah stabilisasi cabai dan bawang cukup
baik. Namun hari ini naik lagi kamungkin suplai dari daerah kurang,” ucap
Syahrul.
Ia pun menginstruksikan agar pemerintah daerah membenahi
sistem logistik pangan untuk menekan lonjakan harga pangan di pasar, termasuk
cabai yang saat ini harganya masih tinggi.
“Pemerintah daerah betul- betul mengatur sistem logistik
yang ada. Artinya dari daerah produksi masuk ke pasar harus dikendalikan dengan
baik,” kata Syahrul.
“Walau pun kondisi baik, (stok) banyak tetapi kemudian
distribusinya tidak merata itu membuat fluktuasi harganya tinggi,” lanjutnya.
Syahrul juga menjelaskan, selain faktor distribusi logistik,
hal lainnya yang memicu kenaikan harga cabai karena faktor musim.
“Misalnya cabai neraca kita oke di beberapa tempat, namun
ada delay karena faktor musim,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga
Pangan Strategis Nasional (PIHPS) harga cabai memang masih tinggi.
Termahal harga cabai rawit merah yang pada pekan kemarin seharga Rp96.400 naik menjadi Rp102.000 per kilogram. Begitupula harga cabai rawit hijau yang naik dari Rp73.450 menjadi Rp77.400 per kilogram. Sedangkan cabai merah keriting juga masih tinggi, pekan ini seharga Rp89.450 per kilogram. Harga cabai besar juga naik dari Rp75.400 menjadi 84.850 per kilogram.
(Laporan: Rusmawandi Rara)