CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Stunting menjadi topik yang sering dibicarakan akhir-akhir ini karena adanya viral di media sosial yang menimbulkan perhatian masyarakat terhadap kondisi ini.
Stunting terjadi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya dan kondisi ini bisa terjadi akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Tentu saja, stunting dapat menjadi masalah serius bagi kesehatan dan perkembangan anak. Gejala yang bisa terjadi pada anak yang mengalami stunting antara lain memiliki ukuran tubuh yang lebih pendek dari usianya, berat badan yang tidak bertambah bahkan cenderung menurun, perkembangan yang tidak sesuai dengan usianya, lebih rentan terhadap penyakit menular, dan rentan mengalami gangguan intelektual.
Penyebab stunting pun bermacam-macam, seperti kebiasaan makan yang buruk, nutrisi ibu yang tidak terpenuhi selama hamil, sanitasi yang tidak memadai, kondisi sosial ekonomi keluarga yang terbatas, dan praktik pemberian makanan yang tidak tepat. Selain itu, stunting juga dapat disebabkan oleh infeksi dan penyakit kronis.
Maka dari itu, peran orang tua dalam mencegah stunting sangatlah penting. Orang tua perlu memberikan makanan yang seimbang dan bergizi kepada anak, memperhatikan sanitasi yang baik di lingkungan sekitar, dan memberikan akses ke layanan kesehatan yang memadai.
Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan perhatian dan dukungan dalam upaya pencegahan stunting, seperti program pemberian makanan tambahan untuk anak-anak di wilayah yang rentan, program penyediaan air bersih, dan program pencegahan kekurangan gizi pada ibu hamil.
Mari kita sama-sama peduli terhadap kondisi stunting dan berupaya mencegahnya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat dan optimal sesuai dengan usianya.***