CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Banyak orang yang menyukai liburan karena dimanfaatkan untuk melepas lelah atau berkumpul dengan kerabat dan sahabat. Liburan harusnya menjadi momen untuk mengembalikan energi untuk bisa bersemangat kembali saat bekerja. Namun sebagian orang justru mengalami perasaan tidak bersemangat dan cemas karena harus kembali pada rutinitas harian. Terutama bagi yang harus bekerja setelah liburan. Kondisi ini dinamakan holiday blues.
Melansir Halodoc, post holiday blues adalah sindrom di mana
otak masih belum menerima kehilangan hal-hal yang menyenangkan selama liburan.
Pasalnya, otak manusia secara otomatis akan merekam hal-hal yang menyenangkan
selama liburan dan merangsang otak untuk beristirahat.
Gejala Post Holiday Blues
Banyak gejala yang biasa dirasakan orang yang mengalami post
holiday blues, diantaranya;
- Perasaan lelah
- Tidur jauh lebih lama atau lebih sedikit dari biasanya.
- Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasanya
disukai.
- Kehilangan minat untuk melakukan aktivitas normal.
- Sulit membuat keputusan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Menjauh dari teman dan keluarga.
- Merasa kesepian.
- Merasa kesal atau marah.
Cara Mengatasi Post Holiday Blues
Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala Post
Holiday Blues, di antaranya:
- Cukup Istirahat
Salah satu pemicu rasa murung semakin dalam usai liburan
adalah kelelahan dan kurang istirahat. Untuk itu, pastikanlah cukup
beristirahat dan sempatkan waktu bersantai di rumah setelah berlibur. Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan mulai dari membaca buku, mendengarkan musik,
ataupun menonton film.
- Latihan Pernapasan
Agar tubuh lebih rileks setelah liburan, coba lakukan
latihan pernapasan. Nyatanya, latihan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat tubuh
lebih tenang dan menghindari depresi. Untuk melakukannya, mulailah dengan
menarik napas dalam-dalam dengan pernapasan perut, kemudian lepaskan napas
panjang.
- Makanan Sehat
Mengatasi rasa sedih setelah liburan juga bisa dilakukan
dengan mengonsumsi makanan tertentu. Beberapa jenis makanan yang sebaiknya
disantap adalah makanan yang mengandung asam amino, seperti unggas, brokoli,
susu, keju, daging rendah lemak, telur, dan kacang kedelai. Jenis makanan ini
nyatanya dapat memicu produksi serotonin yang bisa memberikan sensasi nyaman,
tenang, dan rileks pada otak.
Kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat. Jenis makanan ini bisa membuat pikiran lebih tenang dan
memberi rasa nyaman pada tubuh. Sindrom ini juga bisa diatasi dengan
meningkatkan konsumsi vitamin dan mineral. Perbanyak konsumsi makanan yang
mengandung kalsium, magnesium, zink, dan asam lemak omega bermanfaat untuk
membangun protein, vitamin C, E, dan B kompleks, serta zat besi. Berbagai macam
vitamin dan mineral ini yang mampu membuat tubuh lebih rileks dan stabil.