CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Situasi di Gaza Utara kian memburuk. PBB menyatakan seluruh penduduk di wilayah tersebut berada dalam “risiko kematian segera akibat penyakit, kelaparan, dan kekerasan.”
Juru bicara deputi Stephanie Tremblay dalam konferensi pers mengatakan, “Satu-satunya bantuan PBB yang diizinkan masuk ke Gaza Utara sejak pengepungan Israel dimulai sebulan lalu hanyalah pasokan untuk rumah sakit selama misi evakuasi medis,” demikian mengutip data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) sebagaimana yang diberitakan Antara, Jumat (8/11).
“Serangan Israel menghalangi warga Palestina untuk mendapatkan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup mereka, termasuk air,” sambungnya
Relawan yang bertugas di Gaza pun tidak dapat bekerja dengan aman karena adanya pasukan Israel yang mengawsi.
“Sebagaimana disampaikan pemimpin PBB dan organisasi kemanusiaan, Komite Tetap Antar-Lembaga, sepekan yang lalu, seluruh penduduk di Gaza Utara berada dalam risiko kematian yang segera akibat penyakit, kelaparan, dan kekerasan," tambahnya.
Warga Palestina di Gaza Utara tidak memiliki perlindungan, sementara Israel terus melancarkan serangan tanpa henti, Tremblay mendesak perlindungan bagi warga sipil.
Tercatat sudah ada 14.000 orang di Gaza Utara yang terdampak terpaksa mengungsi dan tinggal di tempat-tempat penampungan serta lokasi lainnya.
“Hari ini, warga yang masih berada di beberapa bagian Gaza Utara dan gubernuran Gaza kembali diperintahkan keluar oleh otoritas Israel,” lanjutnya, dengan menyebutkan bahwa 14.000 orang yang terdampak terpaksa mengungsi dan tinggal di tempat-tempat penampungan serta lokasi lainnya.
Sumber: Anadolu - Antara