CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Beberapa negara di dunia telah
mengizinkan pemberian dosis keempat
vaksin Covid-19 untuk warganya. Lalu seberapa perlu dan efektifkah pemberian
booster kedua vaksin Covid-19 ini dapat memberikan perlindungan?
Beberapa waktu lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan kalangan yang memiliki imun
lemah untuk mendapat vaksin dosis keempat demi perlindungan optimal terhadap Covid-19.Menurut
CDC, tiga dosis vaksin tidak cukup untuk orang dengan sistem kekebalan yang
lemah.
Melansir Antaranews, sebeuah penelitian besar di Israel tersebut
menemukan bahwa dosis keempat vaksin Pfizer/BioNTech menurunkan tingkat Covid-19
di antara orang tua, tetapi perlindungan terhadap infeksi tidak akan
berlangsung lama.
Perlindungan booster kedua terhadap infeksi
berkurang setelah empat minggu, para peneliti Israel menunjukkan dalam
penelitian mereka di New England Journal of Medicine, sebagaimana dikutip dari
Reuters, yang diberitakan Antaranews, Kamis (7/4/2022).
Perlindungan terhadap penyakit parah tidak berkurang selama
enam minggu setelah dosis diberikan tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk
mengevaluasi perlindungan jangka panjang, kata para peneliti.
Menteri kesehatan Eropa juga mendesak pemerintah kawasan itu
untuk mendukung dosis keempat untuk orang di atas 60 tahun
Di Asia, Korea Selatan mulai memberikan dosis keempat vaksin
COVID-19 pada Februari dan Singapura mengatakan dosis booster kedua
direncanakan untuk mereka yang berusia 80 tahun ke atas. Sementara di
Indonesia, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebut adanya kemungkinan
diperlukan vaksinasi dosis ke empat atau booster kedua. Hal ini diungkapkannya
pada Februari lalu. Namun penerapan booster kedua atau suntikan ke empat, akan
diprioritaskan kepada kelompok yang paling rentan.